Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan Indonesia masih banyak mengimpor barang dari Israel.
Namun Plt Kepala BPS Amalia Adeningar Widyasanti menegaskan, impornya tidak besar. Ia juga menegaskan, Israel bukanlah mitra dagang utama Indonesia.
Tentu saja Israel bukan mitra dagang utama karena nilainya sangat kecil, ujarnya dalam konferensi pers di kantor BPS, Jakarta Pusat, Rabu.
“Pada tahun 2024, nilai impor Indonesia dari Israel sebesar 54,2 juta dolar. Lima barang utama yang diimpor dari Israel bernilai rendah dibandingkan produk negara lain,” kata Amalia.
Wanita yang kerap disapa Winnie ini mengatakan, barang pertama yang diimpor dari Israel dalam jumlah besar adalah suku cadang mesin dan peralatan mekanik. Barang dengan Kode HS 84 diimpor dengan harga $33,9 juta.
Kedua, mesin dan peralatan listriknya. Barang dengan Kode HS 85 senilai $8 juta diimpor ke Indonesia.
Sedangkan kelompok ketiga berasal dari HS Code 82 yang meliputi perkakas dan perlengkapan logam tidak mulia senilai $4,1 juta.
“Lebih banyak optik, fotografi, sinematografi dan nilai-nilai kecil,” tutupnya.
(Minggu/Agustus)