Jakarta, CNN Indonesia —
Topi ikonik yang dikenakan Melania Trump saat Donald Trump menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat masih menarik perhatian hingga saat ini, dan sang desainer mengungkapkan makna dan inspirasinya.
Topi lebar ini dirancang oleh desainer Amerika Eric Javits. Dia telah membuat topi selama beberapa dekade. Topi rancangannya sudah tidak asing lagi di pentas nasional AS.
Topi Javits juga pernah dikenakan oleh sejumlah selebriti lain seperti Madonna, Jennifer Lopez, Ariana Grande dan ibu negara lainnya termasuk Hillary Clinton dan Laura Bush.
Javits sendiri mengaku tak menyangka desain topinya akan viral di media sosial, bahkan ia mengucapkan terima kasih kepada Melania yang telah membantu desain topinya menjadi viral dan menarik perhatian masyarakat dunia.
“Menurutku topinya tidak terlalu ‘wow.’” Topinya sangat sederhana, sangat elegan. Tapi saat dia [Melania] bersamanya, kecantikannya benar-benar menghidupkan segalanya,” kata Javits, seperti dilansir CBS News.
Dalam pembuatan topi ini, Javits terinspirasi dari beberapa topi yang sebelumnya dipesan Melania melalui websitenya.
Javits pun dengan santai menanggapi candaan yang menyebut topi itu membuat Trump kesulitan mencium Melania, meski mengaku inspirasi topi itu juga datang dari era Victoria.
“Di era Victoria, topi membatasi pergerakan perempuan,” kata Javits.
Desain topi yang merupakan lanjutan dari Javits ini juga sejalan dengan pesan yang ingin disampaikan Melania sebagai ibu negara.
“Ini adalah masa yang penuh kehati-hatian, semacam titik balik menuju nilai-nilai yang lebih konservatif,” Javits menyimpulkan.
(ashar/asar)