Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintah Korea Selatan berencana memeriksa seluruh pesawat Boeing 737-800 yang beroperasi di seluruh negeri pasca kecelakaan fatal Jeju Air yang menewaskan 179 orang.
Seorang pejabat Kementerian Transportasi Korea Selatan mengatakan pada Senin (30/12) bahwa pemerintah akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap semua model armada untuk mengetahui apakah semua maskapai telah mengikuti aturan dengan benar.
Menurut Yonhap, pejabat tersebut mengatakan pemeriksaan tersebut mencakup pemeriksaan tingkat pemanfaatan pesawat, inspeksi penerbangan, dan penelusuran catatan perawatan pesawat.
Boeing 737-800 dioperasikan secara luas oleh maskapai berbiaya rendah (LCC) di Korea Selatan. Jeju Air yang juga merupakan LCC paling banyak mengoperasikan model ini yakni 39 pesawat.
Maskapai LCC lainnya yang mengoperasikan Boeing 737-800 adalah T’way Air dengan 27 pesawat, Jin Air dengan 19 pesawat, Eastar Jet dengan 10 pesawat, dan Air Incheon dengan dua pesawat.
Korean Air, maskapai terbesar di Negeri Ginseng, juga mengoperasikan model ini meski hanya dua unit.
Beberapa hari setelah tragedi fatal Jeju Air pada Minggu (29/12), maskapai ini kembali menggunakan model yang sama untuk penerbangan dari Bandara Internasional Gimpo.
Namun, pesawat tersebut akhirnya kembali ke bandara lebih awal karena adanya masalah pada roda pendaratan, masalah serupa juga terjadi pada insiden hari Minggu.
Kementerian transportasi juga mengirimkan inspektur keselamatan Jeju Air untuk menyelidiki kasus terbaru ini. (halaman/baca)