Jakarta, CNN Indonesia —
Media sosial ramai membahas siswa SMA di Cianjur, Jawa Barat, yang sibuk mengikuti tes kehamilan.
Dalam video tersebut, para siswa berbaris untuk mengikuti tes urine menggunakan alat tes dan hasilnya ditampilkan di sekolah.
Video tersebut pun mengundang komentar banyak warganet. Ada yang mendukung, namun ada pula yang mengkritik kebijakan sekolah tersebut.
Peristiwa itu terjadi di SMA Sultan Baruna yang berlokasi di Cikadu, Cianjur, Jawa Barat. Kepala SMA Sultan Baruna Sarman menjelaskan alasan kebijakan tersebut.
Sarman mengaku sekolahnya sudah menerapkan kebijakan tersebut selama dua tahun. Biasanya ujian dilaksanakan setelah libur semester dan tahun ajaran baru.
Kebijakan ini diterapkan untuk memastikan siswi tidak hamil di usia sekolah. Pasalnya pihak sekolah dikejutkan dengan adanya siswa yang hamil tiga tahun lalu.
“Jadi ada orang tua siswa yang datang, mereka mengabarkan anaknya sedang hamil, sehingga tidak melanjutkan sekolah. Makanya program ini kita jalankan agar siswi terhindar dari kotoran,” kata Sarman, Rabu (22/). . 1), kutipan detikJabar.Kemenkes mengingatkan dampak psikologis
Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI Imran Pambudi mengungkapkan kekecewaannya atas tes yang dilakukan di sekolah tersebut. Ia mengatakan masih banyak metode lain yang bisa digunakan untuk membantu siswa menghindari kehamilan anak.
“Kegiatan ini berpotensi menimbulkan gangguan kejiwaan bagi siswi dan mengganggu pelajaran khususnya bagi putri, hasilnya positif,” kata Imran mencontohkan detikhealth.
Beberapa masalah mental yang dapat terjadi antara lain kecemasan dan penarikan diri dari lingkungan sosial. Jika tidak ditangani dengan baik, hal ini dapat menyebabkan depresi dan masalah mental yang lebih serius.
Sekalipun diwajibkan oleh sekolah, tes kehamilan harus bersifat opsional dan tidak wajib. Ia mengingatkan, pendidikan kesehatan reproduksi sebaiknya dilakukan sesuai usia.
“Saya kira pendidikan kesehatan reproduksi pada generasi muda sebaiknya dilakukan dengan metode yang lebih sesuai dengan usianya,” jelas Imran. (ASR/ASR)