Yakarta, CNN Indonesia –
Isra Miraj adalah salah satu peristiwa penting Islam. Isra Miraj menceritakan sejarah Nabi Muhammad kepada pertemuan Allah SWT. Peristiwa ini kemudian menjadi dasar bagi umat Islam di seluruh dunia untuk memenuhi kewajiban lima doa harian.
Lihat Seri Acara ISRA MIJ dan kebijaksanaan yang dapat diadopsi Muslim.
Apa itu Isra Miraj?
Isra Miraj adalah peristiwa yang dijalani oleh Nabi Muhammad, rasul utusan Allah SWT.
Dalam acara ini, utusan Allah mengalami hal -hal yang tidak pernah atau sesudahnya manusia, yaitu, bepergian dari masjid besar ke masjid Aqsa dan kemudian pergi ke langit dan kembali ke bumi dalam satu malam.
Acara Isra Miraj adalah salah satu mukjizat bagi Nabi karena perjalanan dari Mekah ke Palestina membutuhkan waktu lama mengingat jarak yang ditempuh cukup besar.
Bahkan penduduk Mekah pada waktu itu hampir tidak bisa percaya apa yang dikatakan oleh utusan Allah dan menganggapnya tidak masuk akal. Tapi ini semua kekuatan Allah SWT, dan sesuatu yang tampaknya mustahil dapat terjadi jika Tuhan menginginkannya.
Ringkasan Acara Isra Miraj
Acara Isra Miraj terdiri dari dua perjalanan utama, yaitu Isra dan Miraj. Berikutnya adalah penjelasan singkat dari keduanya, dirangkum oleh beberapa sumber. Acara Isra
Kata Isra berasal dari Sara Arab, yang berarti malam malam. Ia dikenal sebagai Isra karena nabi waktu itu melakukan perjalanan dari masjid besar Mekah ke Masjid Al-Aqsa di Palestina dalam satu malam.
Pada malam Rajab sekitar tahun 620 M, sebelum Nabi beremigrasi ke Madinah, malaikat Gabriel datang ke Nabi di Meca dan mengirimkan pesan bahwa Tuhan mengundangnya untuk menemuinya.
Messenger Allah dengan patuh menerima perintah itu, lalu malaikat Jibril membawanya ke tepi Zam-Zam dengan baik untuk membersihkan hati Nabi sebelum bertemu Allah.
Setelah meninggalkan dada Nabi dan mencuci hatinya dengan air Zam-Zam, Angel Gabriel mengundang Nabi untuk naik ke Buraq untuk melakukan perjalanan ke Al-Aqsa di Palestina.
Sebelum menuju ke surga, ketika ia berada di masjid Al-Aqsa, Nabi secara singkat berdoa dua rak’ah dengan para nabi sebelumnya dan ia adalah imamnya.
Peristiwa ini disebutkan dalam sejarah Yazid Bin Abu Malik yang dikutip dalam buku Sirah Nabawiyah Sejarah Imam al-Bukhari yang mengatakan: “Lalu saya memasuki Baitul Maqdis, kemudian para nabi berkumpul dan kemudian Jibril mengundang saya untuk melewati bagian depan untuk mengonversi saya di imamnya. “
2. Acara Miraj
Miraj dalam bahasa Arab berarti bangun. Menurut arti mengunggah, dalam acara ini Miraj, Utusan Allah bangkit dari Al Aqsa ke langit untuk bertemu Allah SWT.
Dalam perjalanannya, utusan Allah melewati beberapa lapisan langit dan di masing -masing langit ini ia bertemu para nabi Allah.
Dari sumber yang sama dikatakan bahwa pada waktu itu Ángel Jibril membawa Nabi ke pintu pertama surga. Sebelum pintu terbuka, seseorang di belakang pintu bertanya:
“Siapa kamu?” Lalu Gabriel “Aku Gabriel” menjawab, “Dengan siapa?” “Dengan Muhammad.” Gabriel ditanya lagi: “Apakah dia dikirim kepadanya?” “Ya,” jawab Gabriel.
Kemudian dia berkata: “Selamat datang padanya. Ini adalah kedatangan terbaik. Dia datang. Setelah membuka, ternyata di belakang pintu adalah Nabi Adam.
Dengan dialog yang sama, di pintu langit kedua Nabi bertemu dengan nabi Yahya dan Yesus. Di gerbang langit ketiga Nabi José ditemukan. Kemudian, di pintu keempat surga, ia bertemu dengan nabi Idris. Di pintu surga, lima utusan Allah bertemu dengan Nabi Harun, dan di langit keenam mereka bertemu Nabi Musa.
Pada waktu itu, Nabi Musa menangis ketika dia bertemu utusan Allah dan berkata: “Saya menangis karena seorang pemuda dikirim untuk menjadi rasul setelah saya akan pergi ke surga bersama umat -Nya, lebih dari jumlah umat saya.”
Perjalanan berlanjut ke langit ketujuh dan bertemu Nabi Ibrahim. Setelah melintasi beberapa lapisan surga, Nabi dibawa ke Sidratul Muntaha untuk menerima wahyu Allah SWT secara langsung. Wahyu ini memiliki bentuk perintah untuk membuat doa lima kali.
Awalnya, utusan Allah menerima perintah dari Allah SWT untuk membuat hukuman 50 kali. Namun, ketika dia bertemu Nabi Musa, dia memberi tahu Utusan Allah untuk meminta bantuan untuk menguranginya karena Nabi Musa tahu bahwa Utusan Allah tidak dapat melakukan hukuman 50 kali.
Dikatakan bahwa utusan Allah pergi dan pergi menemui Allah untuk meminta bantuan, yang pada awalnya 50 hingga 40 kali sampai ia akhirnya menjadi 5 kali sehari.
Baca kelanjutan artikel ini di halaman berikutnya >>>