Jakarta, CNN Indonesia –
Chikungunya atau chikungunya merupakan virus yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk, khususnya Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Infeksi terjadi ketika nyamuk yang menggigit seseorang membawa virus, sehingga virus tersebut masuk ke dalam tubuh.
Chikungunya tidak menular secara langsung dari orang ke orang, dan tidak menular melalui cairan tubuh seperti air liur, namun dapat menular melalui darah, walaupun hal ini jarang terjadi. Awalnya virus ini hanya muncul di Afrika dan Asia, namun kini sudah menyebar ke lebih dari 110 negara.
Walaupun nyamuk penyebab chikungunya sama dengan nyamuk yang menularkan demam berdarah, namun terdapat perbedaan penting antara kedua penyakit tersebut. Namun, karena gejala keduanya seringkali serupa, membedakan keduanya memerlukan perhatian lebih.
Selain itu, virus Zika memiliki gejala penularan yang mirip dengan chikungunya
Gejala biasanya muncul 3-7 hari setelah gigitan nyamuk. Namun, menurut Klinik Cleveland, dalam beberapa kasus, gejalanya bisa memakan waktu dua hari atau hingga 12 hari.
– Demam tinggi mendadak, – Nyeri sendi yang mungkin melumpuhkan, – Sakit kepala, – Nyeri otot, – Sendi bengkak, – Ruam, – Kelelahan, – Mual.
Kebanyakan korban pulih dalam waktu seminggu. Namun, beberapa orang mengalami nyeri sendi yang berlangsung berbulan-bulan atau bertahun-tahun
Virus Chikungunya ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Penyakit ini tidak menular melalui cairan tubuh seperti air liur, bersin, atau batuk. Namun, penularan melalui darah telah dilaporkan, khususnya di antara petugas kesehatan yang merawat pasien dengan infeksi aktif.
Ibu hamil yang terjangkit Chikungunya tidak menularkan virus ke janinnya melalui plasenta atau air susu ibu (ASI). Namun, mungkin ada risiko penularan selama persalinan.
Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk tidak bepergian ke daerah yang terdapat wabah chikungunya.
Chikungunya dapat menimbulkan komplikasi yang serius, terutama pada bayi baru lahir. Lansia adalah mereka yang berusia di atas 65 tahun dan memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, atau penyakit jantung, yang memiliki komplikasi serius.
Komplikasi yang paling umum adalah nyeri sendi kronis yang mempengaruhi kualitas hidup. Meskipun jarang, gejala jantung, penyakit, dan gangguan neurologis telah dilaporkan pada beberapa kasus setelah infeksi.
Pada akhir tahun 2023, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyetujui vaksin chikungunya yang disebut Ixchiq. Vaksin ini diberikan kepada orang berusia 18 tahun ke atas yang berisiko tinggi terpapar virus.
Selain vaksin, upaya pencegahan lainnya antara lain: 1. Hindari gigitan nyamuk
Anda bisa menggunakan semprotan antimual, krim, atau supositoria. Kenakan pakaian yang menutupi tubuh Anda, seperti celana berlengan panjang. Pengendalian infeksi
Jika terinfeksi, segera temui dokter, minum obat resep, perbanyak cairan, dan istirahat malam untuk mempercepat penyembuhan. (aur/tis, wiw)