Jakarta, CNN Indonesia –
Pttamina Patra Niaga menjelaskan bahwa insiden itu berasal dari karyawan pompa bensin dari kemurahan hati seorang pria, yang tidak diizinkan membeli bahan bakar bersubsidi petalit karena ia tidak memiliki barcode Mypertamina.
Kejadian ini terjadi di pompa bensin 34.13809 km10 Jagorawi Toll Road, Cipayung, Jagayung Timur Kamis (31/1).
Sekretaris Perusahaan Pttamina Patra Niaga, Heppi Waulesar, mengatakan bahwa pompa bensin diuji melalui barcoder untuk pertalite.
“Tes untuk area ini sedang diuji, untuk membeli bahan bakar subsidi, matahari dan pertalit, sehingga transaksi bahan bakar bersubsidi dapat didaftarkan secara digital untuk mendukung subsidi yang relevan,” kata Detik Oto.
Heppy meminta orang -orang yang ingin mendaftarkan portalit atau bahan bakar bersubsidi lainnya, biosolar di mypertamina untuk memiliki kode batang yang ditularkan. Dia juga menjelaskan bahwa operator pompa bensin akan mendukung situs pendaftaran.
“Pertamina Patra Niaga mengundang orang untuk menggunakan bahan bakar pertalite untuk mendaftarkan diri dan mobil mereka dalam program subsidi yang relevan dari portalit,” kata Hepby.
Di masa lalu, sebuah video yang tersebar di jejaring sosial, di mana seorang pria menyingkirkan sesuatu yang menduga dia memiliki senjata setelah berbicara dengan pompa bensin. Deskripsi unggahan menjelaskan bahwa kejadian ini terjadi karena seorang pria tidak memiliki kode batang, tetapi dia ingin mengisi petalite, maka dia disarankan untuk membeli Pertamax.
Kepala Eksekutif Polisi Pemasok Timur Nicolas datang Lilipali mengatakan bahwa Polda Metro Jaya menangkap pria itu dan menyelidiki Polda Metro Jaya.
“Polisi menangkapnya,” kata Nicholas.
(Biaya / Biaya)