Jakarta, CNN Indonesia –
Juventus, pada musim 2024/2025, mencatatkan 17 pertandingan Serie’nin’, namun performa bagusnya tak mampu memantapkan posisi mantan wanita yang meninggalkan peringkat ketujuh dalam situasi – hal tersebut.
Pada laga terakhir besutan Motta, Senin (23/12) Senin (23/12) mampu mengalahkan tuan rumah Monza 2-1 dengan skor tipis di Stadion Brianteo. Kemenangan ini menambah rekor impresif La Vecchia Signora yang belum pernah menelan kekalahan di kompetisi lokal.
Namun, status luar biasa tersebut tidak secara langsung sesuai dengan posisi tim dalam kasus ini. Juventus, mengumpulkan 31 poin dalam 17 pertandingan dengan rincian tujuh kemenangan dan sepuluh hasil imbang.
Dari segi produksi, Bianconeri sudah mengoleksi 28 gol sepanjang musim. Meski bertahan, Juventus adalah salah satu dari 13 gol lebih sedikit, hanya selisih 12 kali dari sekte tersebut.
Eksekusi zebra di dalam rumah menjadi salah satu penyebab terhambatnya aktivitas tim di dewan ruangan. Sembilan laga kandang, Dusan Vlahovic dan kawan-kawan hanya mampu meraih tiga kemenangan dan enam kali imbang.
Perlu diketahui, di Liga Italia banyak perbedaan dengan hasil yang didapat di Liga Champions. Juventus telah bermain imbang dua kali dalam enam pertandingan yang dimainkan. Tiga pertandingan lainnya mengakhiri satu pertandingan dengan kemenangan dan kekalahan.
Kekalahan terakhir Juvenus terjadi pada 23 Oktober saat VFB menyambangi markas Stuttgart.
Jika ingin melihat trennya, Juventus bisa mengulangi performa manis musim 2011/2012. Saat itu, tim turis memenangkan 23 dan 38 pertandingan serta kehilangan gelar scudetto dengan mencatatkan 15 pertandingan yang sama.
Namun untuk mewujudkan keunggulan tersebut, sang senior harus bisa menggantikan seniornya di sisa pertandingan musim ini untuk mendapatkan laci. Rentetan tiga poin menjadi kunci utama bersaing dengan Juventus Atalanta, Napoli, Inter Milan, Lazio, dan Fiorentina dengan Fiorentina di puncak klasemen Serie A.
(AF/NVA)