Jakarta, CNN Indonesia –
Ketua DPD RI Sultan B Nijudin mengaku tak peduli jika pihak benteng ditolak usulannya agar dana Zakat masyarakat digunakan untuk membantu program pangan bergizi gratis yang diusung Presiden RI Prabowo Subianto (MBG).
“Kami tidak masalah jika pihak benteng tidak puas dengan usulan penggunaan zakat, infak, dan rahmat dalam MBG,” demikian keterangan tertulis Sultan, Kamis (1).
Sultan mengatakan, ide penggunaan dana zakat untuk MBG hanyalah usulan alternatif untuk membantu pemerintah.
Ia mengatakan pihaknya ingin program MBG dapat berjalan dengan baik tanpa mengalami kendala pendanaan dan teknis.
“Sebagai Ketua Kewenangan Parlemen DPD RI, kami merasa perlu memberikan alternatif pemikiran kepada pemerintah agar program ini tidak menimbulkan hambatan baik dari segi anggaran maupun teknis pelaksanaannya,” jelas senator terpilih dari daerah pemilihan Bengkula itu. Sekitar
Pada gilirannya, Sultan meminta beberapa Badan Zakat dan Ormas Islam, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, menjajaki skema penggunaan dana Zakat untuk membantu program MBG.
Ia mengapresiasi hasil kajian tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah melalui sarana zakat untuk membantu program MBG.
“Kami mendorong baik Badan Amil Zakat Nasional (Gereja) maupun Otoritas Zakat Muhammadiyah untuk mengkaji dan menyiapkan skema pembiayaan program MBG dengan menggunakan zakat untuk diserahkan kepada pemerintah,” jelas Sultan.
Sultan mengakui bahwa syariat Islam ada pada kelompok-kelompok yang diatur secara rinci, siapa saja yang berhak mendapat zakat dan mana yang wajib ditaati.
Namun khusus pemberian Infaq dan Grace lebih fleksibel baik volume, kelompok penerima, dan hukumnya, atau sukarela bagi yang menginginkannya, jelasnya.
Selain itu, dia mengatakan sebagian besar penerima MBG adalah masyarakat ekonomi bawah yang membutuhkan bantuan pemerintah untuk mencukupi kebutuhan pangannya.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar pemberian Zakat kepada MBG diperuntukkan bagi anak-anak sekolah yang tergolong layak menerima Zakat.
Artinya tidak semua sekolah dan anak diberikan MBG yang bersumber dari Zakat, Infaq dan Anugerah, ujarnya.
“Jadi jangan dikira usulan yang kita sampaikan ini akan menjadi sebuah kewajiban bagi seluruh masyarakat. Itu semua tergantung tujuan dan kemampuan masyarakat,” lanjut Sultan.
Sebelumnya, Kepala Staf Presiden (CSP) AM Putranto memastikan program MBG tidak menggunakan dana Zekat.
Menurutnya, jika program pemerintah Presiden RI Prabovo digunakan dari dana zakat, maka sangat disayangkan.
“Jadi tidak dapat dari dana lain, dia [Prabowo] sungguh luar biasa. Jadi tidak disebutkan dapatnya dari mana? Zakat. Oho, memalukan sekali ya?, Rabu (15/1).
Sementara itu, Prabowo menanggapinya dengan menyatakan bahwa pemerintah pusat bersedia memberi makan anak-anak Indonesia pada tahun ini. Berbicara soal dana zakat, ia mengatakan sudah ada yang melakukannya sendiri.
“Iya saya kira ada pengelola yang mengurus zakat. Yang jelas pemerintah, pemerintah pusat, kami siap. Kami akan memberi makan seluruh anak Indonesia pada tahun 2025,” kata wartawan Prabowo dalam filmnya. Kehadiran Konsolidasi Kadin pada Konferensi Nasional Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Kamis sore ini.
Saat itu, Prabowo juga mengumumkan bahwa Pemerintah Pusat membuka peluang bagi pemerintah daerah mulai dari provinsi hingga kabupaten/kota untuk membantu MBG.
“Terus Pemda mau ikut, Gubernur, Bupati mau ikut, silakan dibuka. Yang mau ikut dipersilakan. Yang penting efektif, yang penting mencapai tujuan dan tidak bocor,” katanya
(mAb/anak)