Jakarta, CNN Indonesia –
Ruben Amorim mulai mengecewakan Manchester United usai kalah dari Brighton & Hove Albion pada lanjutan Liga Inggris yang dilanjutkan di Old Traffe, Manchester, Minggu (19/1).
Setelah tersingkir dan meraih dua kemenangan beruntun, Manchester United menelan kekalahan 1-3 di kandang sendiri saat puas dengan Brighton. Di bawah asuhan Ambins, ia mampu meraih tiga kemenangan dari 10 laga di Liga Inggris musim ini, termasuk menelan enam kekalahan.
Amorim tahu bahwa efeknya menjadi pusat perhatian. Pelatih asal Portugal itu dikenal sebagai sosok pendukung yang pemarah terhadap tim dan performanya.
“Dalam 10 pertandingan di Premier League, kami menang dua kali. Pikirkan apa artinya bagi para pelatih top. Kami tahu itu” Amorim Tahu Olahraga Surgawi .
Di Amorim, dia memilih manajemennya untuk menggantikan Eric NED HAGUGUE. Namun, rekor pelatih berusia 39 tahun itu lebih banyak dibandingkan sepuluh rekor Hague. Amorim tidak meremehkan catatan buruk dan berambisi untuk memperbaikinya.
“Seperti yang saya katakan, saya tidak akan mengubah apa pun yang terjadi. Saya tahu kami bisa sukses, tapi saat ini kami harus hidup. Karena saya tidak bisa hidup dan saya tahu kami harus hidup sekarang.”
“Kami bisa menjadi tim terburuk dalam sejarah Manchester United. Saya tahu Anda ingin menjadi berita utama, tapi saya mengatakan itu karena kami harus mengakui dan berubah.
Kekalahannya di Brighton diwarnai kesalahan yang dilakukan kiper Andre Onan. Meski gol si setan merah berhasil diraih Bruno Fernandes lewat penalti.
“Saya sama sekali tidak mengerti saat ini. Kami selalu berbicara tentang betapa sulitnya bermain di Old Trafford. Bagaimana seseorang bisa merasa sulit bermain di kandang sendiri dengan situasi kami, dengan stadion besar dan segalanya?” kata Fernandes.
Kini ia berada di peringkat 13 klasemen Liga Inggris dengan 26 poin, tertinggal 24 poin dari Liverpool di puncak klasemen.
(Har / har)