Jakarta, CNN Indonesia —
Komentator UFC Joe Rogan tak terima Khabib Nurmagomedov diturunkan dari pesawat. Menurutnya, jika kejadian itu terjadi di Dagestan, maka pramugari tersebut akan terlempar ke dalam lubang besar.
Legenda UFC Khabib Nurmagomedov terlempar dari penerbangan Frontier Airlines dari Las Vegas ke Los Angeles pada Minggu, 1 Desember. Kejadian ini menjadi viral.
Khabib Nurmagomedov terlibat adu mulut dengan pramugari Frontier Airlines terkait kursinya di pintu darurat hingga harus diantar turun dari pesawat. Habib yang duduk di pintu darurat menilai akan kesulitan membantu penumpang jika terjadi keadaan darurat.
Sejumlah petinggi UFC juga menyatakan ketidakpuasannya atas perlakuan buruk yang dilakukan Khabib, termasuk komentator UFC Joe Rogan.
Joe Rogan mengatakan jika insiden Khabib terjadi di Dagestan, Rusia, mereka pasti akan melemparkannya ke lubang besar.
Sport24 mengutip ucapan Joe Rogan: “Bayangkan jika dia (pramugari) melakukan hal seperti ini di Dagestan. Mereka akan melemparkannya ke lubang besar.”
Logan pun ingin tahu kenapa polisi di pesawat tidak mengetahui pria yang hendak diludahinya adalah Khabib Nurmagomedov.
“Dia tenang, sopan, berbicara bahasa Inggris dengan jelas, dan berkata, ‘Saya akan membantu Anda, saya akan membukakan pintunya.’ Saya naik ke pesawat itu dan berkata, ‘Bu, apakah Anda tahu siapa dia?’ Aku ingin memberitahumu siapa dia.
Frontier Airlines telah mengeluarkan pengembalian dana kepada mantan juara dunia UFC Khabib Nurmagomedov setelah dia terlempar dari pesawat saat terjadi gangguan di dalam pesawat.
Frontier Airlines juga membantah dalam pernyataan resminya bahwa pemecatan Khabib Nurmagomedov terkait rasisme.
“Keputusan untuk mengeluarkan penumpang ini tidak ada hubungannya dengan rasnya. Kami mengganti biaya dia dan rekan perjalanannya untuk penerbangan mereka,” tulis Frontier Airlines.
Habib juga mengungkapkan, pramugari itu awalnya kasar.
“Wanita (awak kapal) yang datang menemui saya sangat kasar sejak awal, padahal saya bisa berbahasa Inggris dengan baik, mengerti semuanya dan setuju membantu,” kata Habib.
“Dia tetap bersikeras untuk mengusir saya dari tempat duduk saya. Saya tidak tahu apakah itu karena ras, kebangsaan, atau apa pun.”
Habib berusaha untuk tetap setenang mungkin menghadapi tingkah kasar para kru. Tetap saja, Habib harus terlempar dari pesawat yang ditumpanginya.
“Setelah dua menit ngobrol, dia menelepon keamanan bandara dan saya turun dari pesawat. Satu setengah jam kemudian, saya naik penerbangan lagi ke tujuan saya,” kata Habib.
Habib menambahkan: “Seperti yang Anda lihat di video, saya berusaha sebaik mungkin untuk bersikap tenang dan hormat. Namun anggota dapat berbuat lebih baik di lain waktu dan bersikap lebih baik kepada penumpang.”
(rhr/nva)