Jakarta, CNN Indonesia –
Jemaat Ahmad Khani membatalkan acara Jalas tahunan yang digelar akhir pekan ini di Manislor, Kecamatan Jalaksana, Kuningan, Jawa Barat.
Benar [koreksi], kata salah satu jemaah Ahmadiyah, Firdaws, yang kini dilansir fun-eastern.com, Jumat (6/12).
Firdaws mengatakan, pembatalan itu karena tindakan polisi yang tidak manusiawi. Situasi ini akan memaksa ribuan peserta berjalan di jalan di bawah hujan.
Firdaws mengatakan, “Demi kemanusiaan, kami akhirnya memutuskan untuk membatalkan acara ini.”
Di sisi lain, Presiden Ylbhi M. Isnur mendapat laporan jika pintu masuk Desa Manizorori dihadang aparat keamanan. Dengan begitu, warga yang menuju ke banyak titik, termasuk Stasiun Cirbon.
Bahkan, kata dia, polisi juga membebaskan warga yang datang ke Manikor dan mengusirnya.
Isnur berkata: “Ibu-ibu itu ingin bisa istirahat di masjid, tapi tidak diperbolehkan setelah perjalanan jauh.”
Isnur juga mendapat laporan jika pertemuan Ahmadi di Manislor pagi ini dibatalkan.
“Pada pukul 02.30 Wib, Emir Nasional Jamaah Ahmadiyah Indonesia akhirnya menghentikan kegiatan Celsa Jarah 2024,” ujarnya.
Mantan Raja Kuningan, Agus Toyib, melarang kegiatan Jalsah Salah yang digelar Jamaah Ahmadiyah Indonesia di Manislor, Desa Jalaksana, Kuningan, Jawa Barat.
Agus menginformasikan, keluarnya rapat koordinasi tersebut karena adanya tuntutan banyak pihak yang menolak kegiatan tersebut. Situasi ini takut dengan konflik yang terjadi pada tahun 2008 dan 2010 di Desa Manislor.
Agus Toib mengatakan, “Demi keamanan dan kenyamanan Kuningan Regis, kami secara resmi Pemerintah Daerah Kuningan tidak memperbolehkan dan melarang kegiatan Jalsah Salanah yang diselenggarakan oleh jamaah Ahmadiyah Indonesia di Kecamatan Jalaksana sebagai kawasan pedalaman (warga setempat) di luar Kuningan. ” , Pejabat Pemda Kuningan di website. (RZR/FRA)