Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Perlindungan Buruh Migran Indonesia/Kepala Badan Perlindungan Buruh Migran Indonesia (BP2MI) Abdul Kadir Carding menargetkan memberangkatkan sedikitnya 425.000 pekerja migran Indonesia (PMI) pada tahun ini.
Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya 297 ribu PMI. Carding mengemukakan, kebutuhan PMI pasar luar negeri sebenarnya mencapai 1,35 juta orang namun tidak dapat dipenuhi karena berbagai alasan termasuk keterbatasan keterampilan.
Rilis PMI yang lebih tinggi diperkirakan akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,52 persen dan menghasilkan penerimaan devisa lebih dari Rp 300 triliun.
Pengiriman 425.000 TKI setara dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,52 persen, serta berdampak pada devisa dan kemungkinan pendapatan lebih dari Rp 300 triliun, kata Carding dalam jumpa pers di gedung BP2MI, Pankorn Timur Jakarta, Senin (6/1).
Ia optimistis cita-cita tersebut bisa tercapai karena didukung anggaran kementeriannya sebesar Rp45 triliun yang disetujui Presiden Prabowo Subiano. Dia mengatakan anggaran tersebut akan diberikan dalam tiga tahap sebesar Rp 15 triliun.
Dana tersebut disebut-sebut akan digunakan untuk membantu PMI yang merupakan prospek pinjaman berbunga sangat rendah. Dana tersebut, kata dia, bisa digunakan untuk pemberangkatan dan pelatihan calon PMI.
“Karena selama ini permasalahan utamanya adalah akses pendanaan, khususnya budaya keberangkatan, dan yang kedua adalah pelatihan dan mungkin pemberdayaan,” kata Carding.
Ia juga meminta PMI berangkat ke luar negeri untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara bertahap dengan mengutamakan peningkatan keterampilan.
“Menurut data kami, seluruh pekerja migran yang mengalami kesulitan di luar negeri, seperti eksploitasi, kelebihan pembayaran, dan perlakuan tidak adil lainnya, terutama disebabkan oleh faktor non-prosedural dan tidak efisien. 90-95 persen datanya seperti ini,” ujarnya.
Carding juga mengungkapkan pihaknya akan segera membentuk Badan Layanan Umum (BLU) untuk mengelola anggaran tersebut.
(fea/fea)