Jakarta, CNN Indonesia –
Kelompok perlawanan Palestina Hamas prihatin dengan gencatan senjata dengan Israel. Tentang negosiasi. Ia menyatakan siap melepaskan 34 sandera setelah perundingan.
Baik Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat telah menyetujui gencatan senjata. Memang hal itu diungkapkan salah satu perwakilan Hamas setelah ditarik dari tim perunding.
Dia mencatat, Israel sendiri telah setuju untuk mendaur ulang gencatan senjata yang diadakan di Qatar.
Debat tersebut digelar beberapa hari sebelum pelantikan Donald Trump pada 20 Januari.
Fase pertama pertukaran sandera dengan Israel, dikutip AFP, termasuk “fase pertama”.
“Hamas berbicara secara bebas kepada 34 tahanan dari daftar yang diusulkan Israel pada tahap pertama pertukaran tahanan dengan Israel,” kata delegasi Hamas.
Israel mengebom Gaza, menewaskan 23 orang.
Perjanjian gencatan senjata Perjanjian gencatan senjata hanya tercatat satu kali. Saat itu, 80 sandera Israel dibebaskan dalam gencatan senjata.
Pada 7 Oktober 2023, Hamas menangkap 251 warga Israel atas serangan tersebut. Sebanyak 96 sandera masih tersisa.
Israel mengumumkan kematian 34 sandera lainnya.
Sedangkan markas Perdana Menteri Israel, Hamas berdasarkan perjanjian. Nama-nama sandera yang mungkin dibebaskan belum dicantumkan, katanya.
Namun Hamas mengatakan perlu waktu untuk siap melepaskan para sandera.
Seorang pejabat Hamas, yang berbicara tanpa menyebut nama, menggambarkan pertukaran sandera di Gaza yang mencakup perempuan, anak-anak dan tahanan yang sakit.
Hamas setuju untuk membebaskan 34 tahanan, baik hidup maupun mati. (BAC/BAC)