Jakarta, cnn indonesia-
Grasshopper diprediksi sebagai protein alternatif untuk menu nutrisi gratis. Ini diungkapkan oleh Biro Nutrisi Nasional dan dirancang untuk diimplementasikan di daerah tempat hopper kaca sedang makan. Salah satunya adalah sagu hangat.
Pendekatan ini bertujuan untuk menyediakan alternatif makanan bergizi sesuai dengan kebiasaan lokal yang dapat menjadi sumber protein yang bisa lebih terjangkau.
Tetapi apakah aman menggunakan belalang sebagai protein alternatif dengan menu nutrisi gratis?
Seorang ahli gizi Johannes C. Chandolawinata di Rumah Sakit Melinda Bandon mengatakan bahwa belalang bisa menjadi makanan alternatif yang kaya protein dan lemak sehat.
“Glasshopper sebenarnya bisa menjadi makanan alternatif dengan protein tinggi dan tinggi lemak. /26).
Dia mengatakan bahwa sekitar 2 miliar orang di seluruh dunia mengambil serangga setiap hari. Lebih dari 2.000 spesies hopper kaca dimakan.
Dia secara rinci, termasuk kriket dan serangga lainnya, mengandung 460 kalori, lemak 18.5g, dan 69 gram 100 gram mentah. Grasshopper mengandung 560 kalori, 38 gram lemak, dan 48 gram per 100 gram.
Sebagai perbandingan, daging sapi per 100 gram mengandung 250 kalori, 15 gram lemak dan 26 gram. Telur rebus mengandung 155 kalori per 100 gram, 11 gram lemak, dan 13 gram protein.
“Karena kandungan nutrisi yang tinggi, serangga dapat menjadi sumber protein hewani yang lebih efisien dan ramah lingkungan,” katanya.
Namun, Johannes juga mengingatkan saya bahwa tidak semua anak, seperti belalang dan serangga. Ini harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menggunakan serangga sebagai pengganti protein dalam menu nutrisi gratis.
“Jangan lupa kemungkinan alergi. Perhatikan bahwa jika anak Anda alergi terhadap udang, Anda harus menghindari makan serangga rata -rata,” katanya.
Hal yang sama diungkapkan oleh ahli gizi RSCM inge Permadi. Dia mengingatkan bahwa belalang dan cacing sagu adalah sumber protein yang baik, tetapi penting untuk mengetahui kemungkinan alergi untuk serangga seperti udang dan telur.
Oleh karena itu, makanan yang menggunakan serangga harus disertai dengan informasi yang jelas pada serangga sehingga mereka dapat menghindarinya.
“Beberapa orang mungkin alergi terhadap protein belalang dan ulat, misalnya, orang yang memiliki alergi dalam telur, sehingga mereka diberitahu untuk mereka yang alergi untuk menghindarinya sebagai sumber makanan. Saya membutuhkannya.”
(TIS/TIS)