Jakarta, CNN Indonesia –
Ketua PP PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyatakan, usulan penggunaan Zakat untuk Program Gizi Gratis (MBG) harus dibicarakan dengan pimpinan lembaga Zakat, Infaq, dan Almežny.
“Sebaiknya dibicarakan dengan Badan Amil Zakat Nasional, kemudian dibicarakan dengan lembaga-lembaga tersebut ke ormas,” kata Haedar, Rabu (15/1) di Hotel Tavia Heritage, Tanwir Aisyiah, Jakarta.
Haedar mengatakan, pembahasan usulan ini penting karena Zakat memiliki unsur syariah, yakni 8 kelompok berhak menerima Zakat atau ASNAF.
Haedar tak mempersoalkan adanya usulan tersebut jika demi kepentingan rakyat dan negara. Namun di sisi lain, terdapat kebutuhan untuk mendiskusikan kepemimpinan dan pencapaiannya jika proposal ini ingin ditindaklanjuti.
“Badan Amil Zakat punya aturan tersendiri mengenai dana yang digunakannya karena menyangkut pertanggungjawaban uang rakyat. Jadi hal-hal seperti itu tidak cukup idenya saja, tapi dibahas melalui berbagai pihak terkait,” ujarnya.
Secara terpisah, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan, terdapat perbedaan antar ULAMS dalam penggunaan zakat untuk MBG.
“Kalau soal dana zakat, tentu saja ada perbedaan pendapat atau perbedaan pendapat di kalangan ULAMS, kecuali jika makanan bergizi itu diperuntukkan bagi anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu dan tidak mampu,” kata Anwar kepada Cnnindnesia.com.
Anwar mengatakan, tidak pantas Zak menggunakan dana tersebut untuk memberikan MBG kepada anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah. Namun, ia mengatakan MBG bisa diberi kesempatan untuk menggunakan dana InfAq dan Sedekah karena ketentuan penyalurannya tidak seketat pendistribusian Zakat.
“Tapi kalau menurut saya dana pemerintah masih terbatas, sebaiknya satu atau dua hari dalam seminggu sesuai dana yang tersedia,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPD Ri Sultan B Najuddin mendukung pelaksanaan Program Peduli Gratis (MBG) dari Zakát.
“Saya melihatnya seperti ini, memang di bawah kepemimpinan Pak Prabow, Gibran yang memang ingin, ingin program pangan gratis bergizi ini bisa maksimal. Kita semua hanya tahu, anggaran kita tentu saja belum lengkap.” digunakan untuk makanan bergizi gratis,” kata Sultan DPR RI, Selasa (14/1), di Gedung Senayan.
Sultan menyebutkan perlunya melibatkan masyarakat dalam program ini karena kurangnya dana terkait program pemberian makan gratis misalnya.
“Saya lihat negara kita punya DNA, masyarakat Indonesia murah hati dan kooperatif. Kenapa tidak kita manfaatkan,” ujarnya. (RZR/FRA)