Iarta, CNN Indonesia –
Jumat (3/1).
Salah satu pengacara Yeon, Yoon Gap Geun, mengatakan penyitaan paksa itu ilegal dan tidak sah.
“Menggunakan penahanan ilegal dan tidak sah melanggar hukum,” kata kantor berita Yonhap.
“Atas proses pengajuan keberatan atas perintah yang sedang berjalan di Mahkamah Konstitusi, kami akan mengambil tindakan hukum atas pelanggaran hukum atas pelaksanaan perintah ilegal tersebut,” lanjut Yoon.
Kelompok Penasihat Hukum Yoon menangguhkan perintah penahanan Yoon di Mahkamah Konstitusi dan mengajukan keberatan terpisah atas penerapan surat tersebut di Pengadilan Distrik Seoul Barat.
Sejak awal, pengacara Yoon menganggapnya sebagai penangkapan paksa penyelidik Kantor Investigasi Korupsi untuk pejabat tinggi ilegal (CIO). Sebab, perintah tersebut dikeluarkan atas permintaan CIO, sedangkan badan tersebut menurut mereka tidak memiliki kewenangan tersebut.
Pada hari itu, penyelidikan yang dilakukan oleh CIO dan polisi Korea Selatan berada di kediaman Yun untuk menangkap presiden berdasarkan surat perintah penangkapan Pengadilan.
Namun upaya tersebut tidak berjalan baik karena satuan militer di kediaman Ionian yang diduga milik komando pertahanan ibu kota menghalangi akses penyidik. Aparat keamanan presiden juga menggagalkan penyidik bersama warga pendukung Yon.
Ribuan pengikut Yun berkumpul di luar kediaman presiden selama beberapa hari untuk menolak penangkapannya dan menghalangi upaya untuk menangkapnya. Beberapa pedera berakhir karena bentrok dengan pihak berwenang.
CIO bekerja sama dengan polisi dan Riset Kementerian Pertahanan untuk melakukan penyelidikan bersama terhadap deklarasi darurat Yoon Marcial pada 3 Desember.
Jika Anda bisa menangkap Yeon, CIO akan membawa Presiden ke markas besarnya di Gwacheon untuk menginterogasinya sebelum menangkap Presiden di pusat penahanan.
Setelah penangkapan, CIO memiliki waktu 48 jam untuk mencari surat perintah lain untuk menangkap presiden secara resmi atau membebaskannya. (BLQ/BAC)