Medan, CNN Indonesia –
Reklamasi tersebut terjadi pada Minggu (26/1) pagi di Desa Telaga, Kecamatan Sei Binggai, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Akibatnya, garis melintang Kabupaten Langkat hingga Kabupaten Thana Karo terputus.
Titik rujukan nasional tepatnya berada di Dusun Pama Simeril, Desa Telaga, dekat Polsek Pama Simeril.
Banjir salju berupa tanah berlumpur bercampur batu dan kayu menutupi pembangunan jalan kedua Kabupaten Langkat hingga Kabupaten Tanah Karo, kata Kapolsek SEI Bingai AKP Eng.
Endramawan menambahkan, longsor tersebut menutupi badan jalan utama sepanjang 50 meter. Oleh karena itu, tidak mungkin mengambil jalur alternatif dari Langkat ke Tanakalo.
“Kondisi jalan kedua dari Kabupaten Langkat menuju Kabupaten Tana Kalo saat ini tidak memungkinkan karena longsoran berupa tanah berlumpur bercampur bebatuan dan pepohonan menutupi sebagian badan jalan utama,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ndramawan mengatakan, kondisi sekitar lokasi terdampak saat ini sangat gelap akibat minimnya penerangan dan hujan. Jumlah korban tewas akibat bencana ini belum diketahui.
“Apakah terkait dengan kerugian harta benda atau jumlah korban jiwa masih belum diketahui.
Ia mengimbau pengendara berhati-hati saat melintasi kawasan Pama-Simellir. Polisi juga mempunyai kontrak dengan BPBD setempat.
“Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD untuk segera menurunkan alat untuk membersihkan longsoran yang menutupi ruas jalan,” ujarnya.
(FNR/TSA)