Jakarta, CNN Indonesia –
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengucapkan selamat kepada Donald Trump atas pelantikannya sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-47 pada Senin (20/1).
Dalam pesan resminya, Abbas menyebut pentingnya solusi dua negara sebagai landasan untuk mencapai perdamaian di kawasan Timur Tengah.
“Kami siap bekerja sama dengan Anda (Trump) untuk mencapai perdamaian selama masa jabatan Anda, dengan panduan solusi dua negara berdasarkan legitimasi internasional,” demikian isi pesan Abbas, menurut kantor berita Palestina WAFA.
Visi ini bertujuan untuk mewujudkan terwujudnya negara Palestina dan Israel yang hidup berdampingan secara damai dan aman, tambahnya.
Abbas menekankan pentingnya upaya bersama untuk menciptakan stabilitas dan keamanan, tidak hanya di kawasan, tetapi juga secara global. Ia berharap kerja sama dengan AS di bawah kepemimpinan Trump dapat membawa hasil positif untuk mencapai tujuan bersama.
Trump diketahui memiliki hubungan kontroversial dengan Palestina pada masa jabatan pertamanya.
Salah satu langkahnya yang menuai kecaman dari Palestina adalah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada tahun 2017 dan memindahkan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem. Kebijakan tersebut dinilai mengabaikan klaim Palestina atas Yerusalem Timur sebagai ibu kota masa depan negaranya.
Namun, dalam pesan terbarunya, Abbas tetap menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan pemerintahan Trump untuk mencapai solusi damai yang adil dan abadi di Timur Tengah.
Politisi Partai Republik Donald Trump resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47 pada Senin (20/1). Ia dilantik dan dilantik di Capitol Rotunda.
Trump berdiri dengan tangannya di atas sebuah Alkitab di gedung Capitol AS dan bersumpah untuk “melestarikan, melindungi dan menegakkan” Konstitusi AS di hadapan Ketua Mahkamah Agung John Roberts.
Pelantikan tersebut menandai Trump menjadi presiden AS kedua yang kembali menduduki Gedung Putih setelah menjabat sebagai presiden AS ke-45 (2017-2021). Selain Trump, Grover Cleveland juga terpilih dua kali pada tahun 1884 dan 1892.
(Del/DNA)