Jakarta, CNN Indonesia –
Seorang remaja dengan Inisial MAS (14), yang diduga membunuh ayah dan neneknya yang berlaku, Jakarta selatan, menulis surat permintaan maaf kepada Badan Akomodasi Sementara (LPA).
Surat itu dibagikan oleh pengacara MAS Amriadi Basaribu. Dalam foto surat yang didistribusikan oleh Amriadi, surat itu ditulis dengan tangan MAS.
“(Surat itu) ditujukan kepada ayah, ibu, nenek dan keluarga,” kata Amiadi ketika dikonfirmasi pada hari Jumat (12/6).
Isi surat itu adalah sebagai berikut:
“Maaf atas masalahnya, terima kasih semuanya. Karena kamu akan membantu banyak orang. Terima kasih semuanya. Aku baik -baik saja sekarang.”
Di sisi lain, Amiadi mengatakan posisi Mas di LPA dalam keadaan sehat.
“Saya baru saja bertemu Mas dan memeriksa kesehatannya. Dia sehat sekarang, “katanya.
Pembunuhan MAS terjadi sekitar pukul 01.00 WIB pada hari Sabtu (30/11). Dua orang terbunuh, yaitu ayah APW (40) dan neneknya, RM (69). Saat ini A.P. sedang dalam perawatan di rumah sakit.
Dalam hal ini, nama tersangka atau anak bertentangan dengan Undang -Undang MAS (ABH). Menjadi anak di bawah umur, ia ditempatkan di lembaga akomodasi sementara MAS (LPA) sebagai masalah prosedur hukum.
Saat ini, polisi masih menyelidiki motif MA untuk melakukan tindakan tersebut. Polisi juga membantah informasi bahwa pembunuhan itu terjadi karena orang tua mereka memaksa mereka untuk membaca liturgi.
(Dis/dal)