Jakarta, CNN Indonesia —
Laporan Transaksi Keuangan dan Pusat Analisis (PPATK) telah mengungkapkan penyalahgunaan dana pedesaan yang digunakan untuk bermain perjudian online (Hudol) oleh kepala desa.
“Ya, kami telah menemukan banyak penyimpangan dalam dana pedesaan,” kata Kepala Patrack Ivan Fouvandan dalam pesan singkat, menjawab pertanyaan tentang tuduhan dana pedesaan untuk Hudol pada hari Minggu (19.01).
Ivan mengungkapkan bahwa salah satu penemuan PPATK terjadi di daerah -daerah di Sumatra utara. Dia mengatakan partainya menemukan setidaknya enam desa yang biasa bermain perjudian online.
“Mereka yang mengklaim bermain perjudian online adalah antara 50 juta dan 260 juta,” katanya.
Bahkan, Ivan mengatakan di antara enam kepala desa ada orang yang menjabat sebagai presiden Asosiasi APDES.
Ivan menjelaskan bahwa total transfer 303 akun petani (RKD) untuk periode Januari hingga Juni 2024 menerima lebih dari 115 miliar distribusi IDR dari pemerintah federal.
Dia mengatakan penyalahgunaan yang diduga dana pedesaan telah mencapai 40 miliar.
“Ada transfer lebih dari 50 miliar IDR ke akun kepala desa atau sisi lain lebih dari 40 miliar IDR, yang diduga alokasi,” katanya.
Lebih lanjut, Ivan mengatakan bahwa di masa depan PPATK akan menyelidiki tuduhan dana pedesaan yang digunakan untuk perjudian online di daerah lain.
“Ya, ada banyak penemuan,” katanya. (MNF/WIW)