Jakarta, CNN Indonesia –
Center for Economic and Legal Research (Nselios) menyatakan bahwa Pajak Tambahan (PPN) tidak hanya memperhitungkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menghasilkan pertumbuhan ekonomi.
ANGGARAN BARU SEKOLAH SEDIO LEBAR TERBAIK Pertumbuhan PBB meningkatkan pembelian PPN, yang mengarah pada pembelian PPN. Salah satu langkah dalam merekrut pelaku usaha adalah dengan meminimalisir pekerjaan.
“Kemungkinan besar daya beli perusahaan otomatis beradaptasi, dan ini salah satu adaptasi yang mungkin dilakukan perusahaan, dan salah satu kemungkinannya adalah pengurangan tenaga kerja./11).
Simulasi kebijakan ini menjelaskan secara rinci bagaimana penurunan daya beli menyebabkan penyesuaian pekerjaan mulai berlaku.
“Ini kemudian mengurangi lapangan kerja sebanyak 554.440 orang. Itu dampaknya sangat besar.
Selain kinerja kerjanya, media akan meningkat sesuai dengan kompleksitas yang berbeda, menjelaskan kebijakan dan konten Bodistri, ia memahami kebijakan yang menghubungkan dengan penindasan.
Output perekonomian direncanakan sebesar RP79 triliun, konsumsi rumah tangga turun RP40 triliun dan ekspor sebesar RP40 triliun.
“PPN 12 persen itu kenaikannya signifikan,” kenaikannya moderat.
Pertumbuhan ekonomi tahun 2025 jika ada tekanan yang berbeda, jika kebijakan PPN 12 persen tetap dipertahankan. Hanya mampu mencapai 4,09 persen.
“Pertumbuhan ekonomi kita akan turun 4,09 persen dibandingkan perkiraan pada tahun 2025.
(Lau/SFR)