Jakarta, CNN Indonesia –
Kamus Satryo Soemanri Brodjonegoro akhirnya membuka suaranya sebagai tanggapan terhadap dokumen -dokumen dari ratusan ASN di Kementerian Pendidikan dan upacara yang sombong yang dituduh tidak setuju dengan karyawan di kantor kementeriannya, Jakarta, pada hari Senin (1/20) di pagi hari.
Satryo membantah tuduhan tidak ada orang di kantornya di kantornya dan menyebut dirinya seorang menteri liar dan suka menampar.
“Tidak ada, itu benar,” kata Satryo setelah berpartisipasi dalam pelantikan rektor ITB di Bandung, dilaporkan oleh Deticbar, Senin (1/20).
Dia mengklaim bahwa pemicu demonstrasi dilakukan oleh karyawan kementeriannya pada hari Senin setelah mutasi besar karyawan, yang sekarang awalnya dibagi menjadi tiga menteri.
“Demonstrasi ini dikaitkan dengan kami untuk melakukan upaya besar dari mutasi karena divisi menjadi tiga menteri, kami membutuhkan banyak orang, kami ingin memperbaiki mandat presiden untuk melarikan diri dengan anggaran pemerintah,” kata Satryo.
Menurutnya, ada pihak yang tidak ingin ditransfer, menghasilkan demonstrasi.
“Kami membuat mutasi yang hebat karena sebenarnya ada pesta yang puas,” katanya.
Senin pagi ini, di depan Kementerian Waktu dan Kementerian Pendidikan, Jakarta, sebuah demonstrasi dilakukan oleh ASNS. Protestan tidak memprotes langkah Satryo untuk menghentikan salah satu karyawan secara sepihak dan tiba -tiba.
Mereka membawa sejumlah spanduk dan papan bunga ke aksi di depan Kementerian Waktu.
Salah satu papan bunga yang bertuliskan ‘Together -delers kematian hati nurani dan welas dari menteri kami’#lawan#Circle of Friends
Ada juga spanduk yang bertuliskan “Kami tidak melunasi negara dan bekerja untuk negara bagian, bukan untuk keluarga Babu”
Bendera lain berbunyi “Presiden segelintir orang, selamatkan kami dari menteri di tempat itu, suka bermain bang dan bermain istirahat”.
Bersama dengan ini, di media sosial, rekaman suara yang beredar itu diduga mereproduksi bawahannya. Dalam undang -undang video, dia dipanggil pekerja kekerasan Satryo di rumah resminya.
Satryo diduga marah karena pekerja di rumah resmi tidak tinggal di rumahnya.
“Berbicara,” suaranya berteriak untuk sensus.
“Sayangnya, Tuan, dari Allah, saya tuan, maafkan saya,” jawab sosok lain yang dicurigai dalam seorang pekerja di rumah resmi.
“Yang disengaja yang diambil oleh rumah ini tidak memiliki air. Sebelumnya, air hidup, tiba -tiba Ricky mati, Anda diam -diam tanpa tanggung jawab sama sekali. Dalam sadar Anda, secara sadar,” lanjut suara yang diduga dimiliki oleh Satryo.
“Saya merawat istri saya pria pertama,” jawab dugaan suara dari pekerja di rumah Satr.
(Yo/gil)