Sleman, CNN Indonesia –
Islam History School (pompa), julukan Miftah Maulana Habiburrahman Gus Miftah sangat ingin memiliki tanggapan pemerintah terhadap lingkungan khusus presiden.
Setelah tekanan video viral Gus Miftah, seorang penjual Ice River bernama Sunhaji membuat Magellang di pertengahan Javada.
“Tidak perlu memintanya, tidak menginginkannya. Ini bukan otoritas saya,” katanya.
Gus Miftah berkata dengan Sekretariat Kabinet Menteri (SSSKAB), Teddy Indra Major berkomunikasi dengan Wijaya besar dan menerima kesalahan.
“Itulah yang saya salah, itulah. Saya harus menerima dan meminta maaf.”
Presiden Penyelamat Gerindra Budi Djiwandono menanggapi kecemburuan khusus dari beberapa aspek, Presiden Lindung Gus Miftah. Dia pikir itu bisa menjadi penilaian.
“Kami menyesal bahwa namanya bisa buruk, tentu saja, perkiraan harus menjadi nama pemimpin,” katanya.
Namun, Buddi tidak memandu masalah Miftah. Dikirim ke sub no.
“Namun, jika kami memberikan keputusan, kami menerima akses dan kritik yang baik di masyarakat,” katanya.
Sebelumnya, video viral Meaker menghibur para vendor teh yang dingin. Ketika penjual ingin membeli barang mereka menggunakan kata kasar. Video itu menyebabkan kritik publik. Miftah meminta maaf dan bertemu penjual untuk makanan langsung. Namun, beberapa partai masih ingin menolak iri khusus presiden presiden.
“Hari ini, saya menanggapi Meaktah Maulana Habiburrahman hari ini, saya minta maaf atas kerendahan hati dan kesalahan pertama saya,” katanya dalam sebuah video dalam sebuah video.
(Kum / ugo)