
Jakarta, cnn indonesia-
Hukum terkoordinasi, hak asasi manusia, imigran, imigran, imigran, imigran dan bor IHZA Mahendar Menteri Koordinasi mengatakan Paulus Tannos, kemarin (1/22).
Jurnalis mengatakan pada hari Jumat (1/24): “Di sekitar Paulus Tanos, pemerintahan Singapura yang ditangkap dua hari lalu.”
Dia mengatakan pemerintah memiliki komunikasi yang erat dengan Singaporia untuk memenuhi persyaratan ekstradisi Paulus Tannos. Menurutnya, jika semua kondisi terpenuhi, proses ekstradisi dapat dilakukan dengan baik.
Dia mengatakan: “Kantor Kementerian Hak Asasi Manusia dan Penuntutan, Kementerian Luar Negeri berkomunikasi dengan pemerintah Singapo untuk memindahkan karyawan penting ke Indonesia.”
Sebelumnya, KP pergi ke Singapura dalam kasus dugaan korupsi untuk menangani ekstradisi yang mencurigakan. Kasus ini dibeli sepanjang kasus korupsi.
Fitroh Rohcahyanto, wakil presiden KPK, mengatakan di fun-eastern.com pada hari Jumat (1/24). “Faktanya, Paulus Tannos menangkap Singapura dan saat ini ditahan.”
Sebelum menulis berita ini, proses ekstradisi Paulus Tannos masih berlangsung.
“KP mengoordinasikan Kantor Polisi Nasional, Kantor Hukum, dan telah menyelesaikan persyaratan Departemen Hukum, dan telah menyelesaikan ekstradito yang diperlukan terkait dengan Indonesia dan untuk memimpin persidangan sesegera mungkin.”
Paulus Tannos PT adalah presiden Sandiputra, dan pada Agustus 2019, kasus dugaan korupsi pada Agustus 2019.
Ketiganya adalah Isu Edy Wijaya (mantan anggota DPR Miriam S. Haryani 2014-2019; dan kelompok teknologi informasi diterapkan pada presiden Husni Fahmi e-KTP.
Pt Sandiputa menjadi salah satu aspek yang terkait dengan proyek EHTHAPUTRA E-KTP, yang merusak maksimum 2,3 triliun rupee. Perusahaan dikatakan telah memperoleh RP145,8 triliun rupee.
Meskipun menjadi anggota Konsorsium Akhir, perusahaan Paul menerima 44% dari proyek KTP yang harganya 5,9 triliun rupee.
Sebelum itu, KP mengelola banyak orang. Setya Novanto DPR adalah mantan pembicara, mantan anggota Markus Nari DPR, dua pejabat Kementerian Irman dan Sugiharto.
Kemudian Anang Sugiana Sudihardjo, Presiden PT Quadra Solution dan partai swasta Andi Agustinus, menciptakan Irvanto Hendra Pambudi, Oka Masagung dan keponakan Novanto.
(TFQ / DAL)