Jakarta, cnn indonesia-
Otoritas dan Ketua Komunitas Lalu Lintas Indonesia Priical (MTI), Umjoko Setjoko, menyarankan agar mobilitas polisi dan wakil presiden polisi dan wakil presiden mewakili presiden.
Menurut DuJoko, proposal ini kadang -kadang sering membatasi efek negatif dari penggunaan tawal, yang menarik perhatian publik.
Joko mengatakan pada hari Selasa (1/28) Selasa (1/28) Selasa (1/28) pada hari Selasa (1/28) dengan cara umum. “
Dia berpikir bahwa banyak pejabat kerajaan tidak hanya dibayar publik di jalan raya menggunakan patal, tetapi juga menyebabkan iri sosial.
Dhoko mengusulkan beberapa pejabat pemerintah yang mengira perlu untuk mendekati pendekatan segera untuk pertemuan atau agenda transportasi umum.
“Kepergian komunitas Jakarta telah menyediakan layanan dengan lebar yang sama, 89,5% di distrik murah. Oleh karena itu, pejabat pemerintah dapat digunakan.”
Dujock menjelaskan bahwa banyak pegawai negeri tambahan yang menggunakan Thawal akan lebih buruk di Jakarta.
Lebih dari 100 kendaraan setiap hari harus disertai oleh polisi. Situasi ini tidak hanya mengganggu jenderal publik, tetapi juga menyebabkan stres karena suara sirene yang berkelanjutan.
Dhoko berkata, “Jalanan Jakarta dibangun sebagai pajak publik. Tentu saja, di luar kendaraan yang dikendalikan dalam Pasal 134 Undang -Undang Transportasi dan Perjalanan, setiap orang memiliki hak untuk menikmati.
Dalam Pasal 134, mobil ini dikendalikan oleh ambulans, firile, mobil kecelakaan, kendaraan institusional, pengunjung negara, lembaga dan minat.
Tetapi Dujock mengkritik implementasi aturan -aturan ini, yang sekarang sangat dipertimbangkan. Pembatasan yang kuat harus dianggap khusus pada pejabat lain.
Peraturan Tawal
Berdasarkan empat pejabat polisi (Perkap Tetapi Joko mengatakan bahwa tidak semua pegawai negeri membutuhkan lembaga kapan saja.
“Worwal harus fokus pada presiden dan wakil presiden. Ini bukan hanya praktik yang baik tetapi juga masalah keadilan sosial,” katanya.
Dhoko berharap bahwa proposal tersebut dapat menjadi properti untuk kelompok penilaian, terutama polisi, untuk membatasi penggunaan menara dan layanan restoratif.
Menurutnya, bagian ini dapat membantu mengurangi konflik lalu lintas jalan sambil meningkatkan ketergantungan sosial pada organisasi pemerintah.
(CAN / MIK)