Iaarta, CNN Indonesia –
Komisi Korupsi (KPK) (KPK) mengatakan bahwa walikota aksi Benygaru Risnandar Mahawa telah menerima 2,5 juta euro sejak Juli 2024, sejak anggaran anggaran sekretariat umum sekretariat regional kota Pecu.
“Pada bulan November 2024, ada anggaran tambahan dari Sekretariat Regional, termasuk Durur Anggaran Mining-Min-Sports (ABPT-P 2024). Proses tersebut dicurigai mengambil 2,5 miliar dari proses tersebut. Wakil Presiden Noorul Kufran mengatakan di Konferensi pers di konferensi pers di konferensi pers yang diadakan di gedung KPK Red dan White Jakarta pada hari Rabu pagi (4/12).
Dalam hal ini, KPK menunjuk tiga tersangka. Dua lainnya adalah Sekretaris Regional Bekanparu, Induran Bomi Nashanation, dan Presiden Eksekutif Noin Karma, Sekretariat Regional Bekkanpangu.
Kata Noin dengan bantuan staf PLD. Dikatakan bahwa Divisi Umum, yaitu Maria Uulfa (MU) dan Dengue Suhaila (DS), pembebasan anggaran GU juga diinformasikan. Novin dikatakan berperan dalam menyetor uang untuk Risnander dan Bomi Mother melalui asisten aktor.
Kufran menambahkan bahwa komite investigasi akan menyelidiki tanda terima yang dikatakan dalam proses penelitian saat ini.
“KPK masih terkait dengan audiens kasus dan terus menyelidiki bagian -bagian mencurigakan lain dari likuiditas lain,” kata Kufran.
Pasal 12 Surat Bagian 12 Undang -undang dan Undang -Undang Korupsi (Undang -Undang Korupsi) diduga memperkosa paragraf 1 pada 1 indeks kriminal.
Sebelumnya, Komisi Korupsi (KPK) melakukan operasi penangkapan di wilayah Becanic Riau.
Petugas negara yang ditangkap oleh pihak berwenang adalah walikota Bengupangu Riznandar Maiva, yang hanya bertugas enam bulan. (Ryn/pt)