Macasar, CNN Indonesia –
Polisi menangkap dua penjual dan disubordinasi ketika mereka menyerang desa Borta, distrik Talo, Macassar, Sulawes Selatan, yang dikenal sebagai Narkotika Kampung.
Kepala Polisi Macasar, Komisaris Aria Perdan, mengatakan bahwa penyebaran desa narkoba pada Desember 2024 adalah hasil dari pengembangan kasus metamfetamin 32kg.
“Kami mengambil sekitar 10 gram metamfetamin di desa Bortia, dengan bukti lain dalam bentuk softguna air, senapan panah, serta 9,7 juta rps,” kata Aria pada hari Rabu (1/29).
Aria menjelaskan bahwa sirkulasi metamfetamin dilakukan di sebuah desa narkoba di internet dan menggarisbawahi. Setelah serangan pada hari Selasa (1/28), 9 orang ditangkap yang memainkan peran operator penjualan online metamphetamine.
“Kami mengerjakan ini lagi kemarin, kami mendapat 9 orang yang beroperasi dari pemasaran online. Kami semua menangkap mereka. Berikut adalah 10 akun yang digunakan untuk transaksi online, ”jelasnya.
Aria mengatakan bahwa partainya berhasil menangkap 15 orang sebagai mencurigakan.
“Sekarang kami akan mengatur sekitar 15 tersangka, dua di antaranya adalah anak di bawah umur, jadi kami tidak menunjukkan total kerugian sekitar 6,4 miliar. Jika dia menjual seluruh komunitas, itu akan menyakitkan sekitar 24.000 orang, ”katanya.
Di desa kecanduan narkoba, Aria mengatakan bahwa para petugas menemukan sebuah rumah yang menerima pagar besi yang dikelilingi oleh kabel dan memiliki satu meter. Rumah itu digunakan sebagai tempat transaksi yang digunakan sebagai tempat konsumsi metamfetamin.
“Tempat ini ditutupi dengan pintu besi. Pintu logam adalah semacam ruang. Tampaknya mereka jelas menjualnya. Paspor sampai dibuka, sehingga pelaku melarikan diri,” katanya.
Sebagai hasil dari tindakannya, mereka dicurigai sesuai dengan Pasal 114 (2) (2) (2) (2);
“Para tersangka telah dipenjara selama 20 tahun. Meskipun kami masih mengamati DPO, dalam kasus distribusi metamphetamine di desa narkoba, ”katanya.
(Mir/fra)