Jakarta, CNN Indonesia –
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengungkapkan bahwa jumlah petugas telah meninggal pada tanggal 27 November 2024 dalam proses pemilihan lokal secara bersamaan.
Ini diberikan oleh Wakil Menteri Urusan Internal (Wamendagri) pada pertemuan Bima Arya pada hari Selasa (10/12). Menurut BIMA, data dicatat hingga 8 Desember, yang terdiri dari perwakilan resmi KPU dan ad hoc.
“Kami melihat ini pada 8 Desember 2024, yang mati. Ini terutama didasarkan pada catatan kami untuk kelelahan, serangan jantung, ”kata Bima.
Dalam presentasinya, Bima mengatakan bahwa jumlah itu tidak sebanyak dari Pilkade sebelumnya, yang diadakan pada tahun 2020, mencapai 41 nyawa. Atau bahkan dalam pemilihan pada tahun 2019 dan 2024.
Dalam pemilihan presiden 2019, ia mengatakan bahwa Bima membunuh jumlah korban dari KPU, mencapai 722 kematian, dan Bawaslola 72, dan dalam pemilihan presiden 2024, kematian KPU mencapai 181 dan Bawasl 48.
“Jadi ini datanya. Data adalah bahwa jika kita membandingkannya, uang itu tidak sebanyak pemilihan 2019 atau pemilihan presiden dan presiden terakhir, ”katanya.
Namun, Bima mengatakan akan diperkirakan di masa depan bahwa partainya telah mengurangi kematian petugas di masa depan.
Pada keputusan Menteri Keuangan dan ke -59 tahun 2003, para korban akan menerima kematian 36 juta RP dan bantuan pemakaman dalam RP10 juta RP.
“Ini adalah catatan kami di masa depan untuk meningkatkan sistem secara teknis maupun administratif,” kata Bima. (Thr/gil)