Jakarta, putra Indonesia –
Kedua wanita Iran diberitahu oleh polisi pada hari Jumat (24/1) setelah video mereka di Makam Teheran Teheran tanpa mematuhi hukum mengenakan di media.
Kuburan itu disebut pemakaman atau pahlawan mati di medan perang dan bertarung untuk Allah SDT.
“Segera, dua orang, dalam pemakaman yang dipasang di EEHP, dicatat di zona suci,” kata Laporan Islam di Sunia, “kata laporan kantor berita itu.
Tindakan “menyebabkan protes publik, terutama dalam keluarga para martir, keduanya ditangkap oleh polisi dan menyerah oleh badan hukum,” pernyataan tambahan, seperti yang dilaporkan oleh AFP.
Berdasarkan aturan yang ditetapkan setelah pemberontakan Lemituk, wanita harus menutupi rambut dan leher mereka dan mengenakan pakaian publik. Mereka tidak diizinkan menari di tempat umum.
Namun, sebagian besar wanita memiliki pengamat yang patah, membiarkan kepalanya menutupi kepalanya dan menunjukkan banyak rambut, terutama di Ehra dan kota -kota besar lainnya.
Sifatnya menjadi kenyataan, terutama dari protes setelah pelaksanaan hari itu, ditutup pada bulan September 2022, ditangkap oleh polisi dalam perilaku.
Ratusan orang, termasuk yang lebih besar, beberapa pekerja keselamatan, telah terbunuh dalam protes nasional yang dilakukan selama berbulan -bulan dan ribuan tahanan.
(AFP / CH)