Jakarta, CNN Indonesia –
Media asing menunjukkan puluhan siswa yang diracuni setelah makanan yang dikonsumsi dari nutrisi gratis (MBG) yang diprakarsai oleh pemerintah Indonesia.
Singapore Media, Tracits Times, menerbitkan laporan berjudul “Makanan Racun Makanan Mars Gratis Pekan Gratis Peluncuran di Indonesia” (Racun Makanan Nodai meluncurkan minggu kedua minggu kedua di Indonesia).
Pada paragraf pertama, mereka memperhatikan bahwa sekolah -sekolah di sejumlah besar daerah melaporkan kasus setelah menghabiskan dua minggu nutrisi gratis setelah meluncurkan Presiden Prabovo Subianto.
Times dilaporkan juga melaporkan bahwa ada tanggal 16.
Menu makan siang terdiri dari nasi putih, ayam tepung goreng, wortel CA, tahu goreng, potongan buah naga dan kotak susu.
Lusinan siswa di SDN Dukuh 3 baru -baru ini mengalihkan perhatian karena keracunan setelah makan siang MBG.
Para siswa mengeluh tentang pusing, mual, karena muntah diduga karena ayam olahan yang tidak dimasak.
Kepala Badan Nasional Nasional (BGN) Dadan Handaia mengatakan bahwa insiden itu murni kesalahan teknis dan memastikan bahwa tidak ada elemen yang disengaja.
“Yang Sukoharjo Khusus Ya, ini adalah kesalahan murni teknis, tidak ada niat,” kata Dadan di Kurmoster Istana Negara, Jumat (1/17).
Dia juga menjelaskan bahwa insiden itu dipecahkan dengan cepat karena kewaspadaan petugas lapangan.
Untuk mencegah masalah lebih lanjut, Dadan mengatakan 2.400 makanan segera ditarik dan digantikan oleh telur.
Kepala Kantor Indonesia untuk Komunikasi Presiden Hasan Nasbi juga membuka suaranya sebagai tanggapan terhadap pendamping di antara siswa sekolah dasar.
Dia mengatakan pemerintah akan memantau prosedur operasional standar sempit (SOP) yang diterapkan dalam program nutrisi nutrisi gratis.
“SOP diterapkan dalam MBG ini bahwa sekolah melaporkan SPG [diet pemenuhan] dan makanan ada di sana. Makanan menyeret SPPG secara langsung, dan kemudian digantikan oleh menu lain,” kata Hasan dalam pengumuman resmi Kamis.
Setiap SPPG, katanya, harus menyiapkan sampel makanan selama 2k24 jam.
Jadi, jika ada peristiwa seperti di Sukoharjo, penyebabnya dapat dipantau secara ketat.
“Saat ini ada makanan yang disiapkan di SPPG, kantor kesehatan,” tambah Hasan. (Isa / DNA)