Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Perlindungan Wanita dan Anak Pertahanan (Pipipa Fouzi menunjukkan banyak anak Indonesia dengan menanggapi cinta atau dengan menanggapi ayahnya. Faktanya, mengurus tanggung jawab ibunya, tetapi ayahnya.
Arifa menekankan fakta bahwa manfaatnya memainkan peran penting dalam menghindari kekejaman pada wanita dan anak -anak. Dia memperkuat pentingnya karakter besar ayah mereka dalam membangun sosial dan kesejahteraan anak -anak.
Arifa berkata: “Perawatan itu pasti dibagikan antara ayah dan ibu saya.
Tidak adanya pertumbuhan rumah bukan hanya patung. “Ini telah diterbitkan dalam pengembangan populasi dan pengembangan keluarga / BKKBN,” kata Afifa.
Dalam berita, sekitar 20 persen anak -anak di Indonesia telah kehilangan ide ayah mereka. Ya, dikatakan bahwa Arifa mengatakan, jadi masalah terbesar harus dikalahkan karena ketersediaan ayah mereka akan meningkatkan harapan anak -anak di masa depan.
“Peningkatan harus dihilangkan untuk makna seksual, seperti mengajar anak laki -laki dan perempuan untuk berbagi di rumah tanpa merusak seks.”
Pada saat itu, hanya ayahnya selama kasus ini tidak hanya membenarkan hubungan keluarga, tetapi juga mengurangi kekerasan keluarga. Dengan karakter ayah saya yang kuat, anak itu tumbuh dalam lingkungan kesehatan dan emosional.
Di beberapa daerah, “perawatan” diperlukan, di mana orang tua perlu berpartisipasi pada anak -anak yang terlibat dalam berpartisipasi dengan anak -anak atau mengambil laporan. Tahap ini dimaksudkan untuk menyusup ke pengetahuan bahwa bukan hanya karya seorang ibu.
Arifa juga menyoroti perawatan periode digital. Orang tua perlu memiliki teknik untuk menjalankan anak -anak sehingga mereka dapat menggunakan teknologi dengan baik dan dapat mempengaruhi penggunaan obat sebagai ritual, penggunaan alat dan bahan yang buruk.
Dengan kesadaran akan pentingnya karakter karakter ayah mereka sendiri, kami percaya bahwa banyak keluarga menggunakan keseimbangannya.
“Keberadaan ayah dan ibu mereka membangun lingkungan yang baik untuk membesarkan dan mengembangkan anak -anak dan mencegah berbagai masalah sosial.”
(TIS / TIS)