Jakarta, CNN Indonesia –
Polisi Kota Tangerag (Polyster) mengatakan Ajat Supralna Alias (32), mereka adalah korban tol (32), Jayasti, Oakang-Avenues, peniadakan gudang.
(48) Ia dibunuh oleh bank, karena ia dibunuh oleh benih benih oleh bank, pada hari Kamis (2/1) di pagi hari (2/1) di pagi hari.
“Sudah, Ajat Suppirna (sewa sewa mobil), kata tersangka,” kata Tangangang.
Dia memutuskan bahwa dia mengidentifikasi tersangka terhadap Ajat Supralna untuk memiliki kepala sewa, korban mantan pelayan, yang disebabkan oleh partisipasi keturunan mobil.
“Ini benar -benar mencurigakan, dia dicurigai bahwa mobil -mobil yang digelapkan milik kepala korban,” katanya.
Avat Suprina, Purba mengatakan kepada “Tim Investigasi Polisi Tanterg”, yang bersalah atas bersalah lainnya, LL.
Saya pikir saya telah memainkan peran penting dalam membantu mencuri pekerjaan para seniman yang terkena dampak seniman.
“Kisah utama lainnya. Faktanya, dia bukan peristiwa, tetapi itu ditangkap sesuai dengan hasil pencarian dan pengembangan, posisi mereka direncanakan untuk menyelamatkan mobil,” jelasnya.
Dalam kasus ini, polisi Tanger menangkap empat penjahat melawan kasus penembakan pada hari Kamis (02/01).
Dia melakukan tiga kandidat dari empat penjahat, termasuk tiga kandidat untuk I dan TNI, dan pekerjaannya langsung oleh polisi militer untuk polisi militer.
“Kami memiliki lebih dari dua kali Ti yang tidak bermoral, kami setuju dengan proses pemompaan,” katanya.
Sebelumnya, acara penembakan di KM45 memiliki area rekreasi, Tangang-Merak-White Wide, Jayassti, Tanggang-Tanttherg Date, pada hari Kamis (2/1) di pagi hari.
Dua orang dikorbankan untuk acara ini, terutama dokter dan pemalu. Salah satu dari dua korban sekarang adalah salah satu manajer yang menyewa mobil yang mati setelah stroke di dada.
Kemudian, pada hari Jumat (3/1), polisi tinggal di bandwidth di mobil sewaan, Ajat Aquart dan di distrik Panthaglang.
Setelah ditangkap, tersangka yang dicurigai menembak seorang anggota CNO yang diduga dicurigai menangkap.
Penjara dibuat oleh Joseuri Nurano ketika komandan komandan Pusat Polisi Militer TNI diambil oleh komandan Komandan KM45 Tanang-Merak-Verak-Verak Verak-Verak.
“Penjahat dijaga dalam pismentasi,” kata Yusuri.
Kepala Polisi Militer tidak menjelaskan identitas kronologi dan penembakan kimia. Selain itu, partainya tidak dapat menjelaskan alasan fotografi. (Anara / anak)