Jakarta, CNN Indonesia –
Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko menyetujui penangguhan dalam waktu 30 hari dari penerapan tingkat impor 25 % yang ditetapkan oleh Donald Trump. Penundaan udara segar di sektor otomotik kemungkinan akan rusak jika diterapkan.
Penentuan kenaikan tingkat impor hingga 25 persen harus diterapkan mulai Selasa (4/2), tetapi beberapa jam sebelum diputuskan untuk menunda setelah Trump berbicara dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum.
Berbagai analis menyatakan bahwa industri otomotika di tiga negara akan lebih buruk jika tingkat impor dilakukan. Tahun lalu Meksiko mewakili 27 persen impor mobil AS dan suku cadang, sementara Kanada 12 persen.
Produsen mobil AS seperti Ford dan General Motors (GM) memiliki pabrik di Meksiko dan Kanada. GM mengekspor hampir 750 ribu unit mobil dari pabrik Meksiko dan Kanada mereka ke Amerika Serikat.
Sementara Ford mengekspor hampir 196 ribu mobil dari Meksiko ke Amerika Utara pada paruh pertama tahun 2024, dengan rekor 90 persen di Amerika Serikat.
Berbagai merek mobil lainnya termasuk Jepang, Korea Selatan dan Jerman menjadikan Meksiko posisi pabrik pertemuan dan mengekspor produk mereka ke Amerika Serikat.
Misalnya, Honda mengekspor 80 % dari total produksi di Meksiko di Amerika Serikat. Volkswagen mengirim hampir 350 ribu mobil yang terbuat dari Meksiko ke Amerika Serikat.
Diharapkan bahwa tarif impor adalah 25 % untuk mobil produksi Kanada dan Meksiko yang mengekspor ketapel AS untuk dijual untuk konsumen. S&P Global Mobility memperkirakan bahwa harga mobil dapat naik menjadi $ 6.450 (Rp. 105,9 juta).
Dipercayai juga bahwa aplikasi ini mencegah pendapatan operasi sektor otomotik di Amerika Serikat, termasuk perakitan dan suku cadang. Selain itu, itu juga dapat mengesampingkan investasi baru di luar Kanada dan Meksiko.
Meskipun status saat ini ditunda, wawancara dalam penerapan impor 25 % masih dilakukan antara tiga negara. Sementara negara -negara lain telah memberikan tingkat impor 10 % dari Trump, Cina berarti mereka belum dapat mengatur sejauh ini. (FEA)