Jakarta, CNN Indonesia –
OMC (OMC) dipanggil untuk berhasil mengurangi hujan tertinggi dan bagian bawah potensial di wilayah Jakarta. Lihat Penjelasan.
OMC terbaru dilakukan oleh DKI Jakarta Regional Maze Control Administration (BPBD) bersama dengan Meteorologi, Cleanatology dan Geophysical Agency (BMKG), Angkatan Udara (Angkatan Udara TNI) dan RAI.
Ketua DKI Jakarta BPBD Logistics dan Subkelompok Michael Sitengang mengatakan bahwa penurunan hujan mencapai 50-60% dari yang pertama.
“Akumulasi Rain de Bmkg, DKI Jakarta OMC berhasil menyediakan hujan 50-60% dari yang pertama, yang dilepaskan sebelum proses budak berawan, pada hari Selasa (4/2).).).)
Dari analisis ramalan cuaca BMKG, situasi di wilayah Jawa Barat, terutama Jabodetabek, biasanya di sore hari hingga pagi hari.
“Kuadran MJO, 5 kegiatan dipengaruhi 5 kegiatan yang membentuk pertumbuhan awan di Java, termasuk Jabodetabek,” kata PLT. Direktur Weather Bud Hrsoyo, Direktur Manajemen Perubahan Cuaca ke BMKG dalam pernyataan yang sama.
Selasa (4/2), Buda telah menjelaskan bahwa ruangan dalam benih di angin untuk memprediksi area Jakarta.
“Ini juga melihat angin untuk memprediksi area jarta yang lebih besar di barat, 5-48 knot dengan kecepatan 5-48. 925-500 hpa dari sarapan saat makan di node 5-48 barat dan kelembaban berkisar 40 -100%”dan dijelaskan.
“Ini bisa dikatakan sebagai gol hari ini di barat di wilayah barat daya dan di barat laut,” dan menambahkan.
Total bahan yang digunakan hingga 4 Februari, yang digunakan hingga 4 Februari, adalah 3.200 kg. Gunakan 20 Februari 2025 1 dengan sekitar 800 kg bahan kuman, 3 Februari 2025 1 dengan kelas 800 kilogram bahan Jerman dan 4 Februari 2025 menyortir pada 1.600 kilo cabang.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (PAMPROV) melakukan perubahan cuaca dari Sabtu (1/2) hingga 6 Februari sebagai tanggapan atas perkiraan cuaca ekstrem. Operasi perubahan cuaca fokus pada bandara Halim Perdana Kusuma menggunakan pesawat Cesna Angkatan Udara.
Pada saat yang sama, presiden DKI Jakarta Taguh Setttybud meminta stafnya untuk mempersiapkan tujuan yang sama, yang diulangi untuk memulai bencana.
DKI Jakarta hujan deras pada 28 Januari dan 29 Januari. Dari mana beberapa daerah banjir.
(LOM / DMI)