Servaya, CNN Indonesia –
Gubernur Java ADHI Timur telah dianugerahi darurat untuk oral dan paku (PMK).
Ini ditunjukkan dengan mengeluarkan keputusan tentang posisi bencana bencana 100.3.1/013/2025, bencana dalam bencana.
Ketika dikonfirmasi, Direktur Eksekutif (Kalasa) Java BPBD Gatot Sobot (Kalas) timur mengkonfirmasi pelepasan peraturan kasus darurat. Melalui surat itu, pengobatan epidemi PMK akan meningkat, yaitu memberikan obat dan vaksinasi untuk ternak.
Gatot mengatakan, “Saat ini disak (Layanan Peternakan) membagikan vaksin kepada petani, dan dosis tambahan vaksin diserahkan kepada Kementerian Pertanian dan tugas gubernur,” kata Gatot, kata Gatot, dikonfirmasi pada hari Kamis (1/30).
Gatot melaporkan bahwa vaksinasi akan lebih cepat dengan distribusi data PMK yang signifikan di banyak bidang. Penyemprotan desinfeksi juga akan dikemas di pasar yang terpengaruh pasar.
Dia berkata, “Kami terus menyemprotkan vaksinasi hewan di pasar hewan dan sapi di kedua daerah/kota dari BPBD,” jelasnya.
Selain itu, puncak lalu lintas ternak di Jawa Timur, terutama orang -orang di luar provinsi, akan dipantau. Ini dilakukan untuk mengurangi kemampuan transfer ke toko ternak.
Di sisi lain, kepala kantor ternak provinsi Jawa Timur, mengatakan ternak kemudian harus mencakup surat kesehatan hewan dan divaksinasi.
“Kami tidak akan turun untuk ternak yang tidak sakit. Ternak yang divaksinasi 1 dan 2 diencerkan untuk mengurangi penularan,” kata Indih.
Data ternak terinfeksi PMK
Sedangkan data dari provinsi L Kasing ternak mati sebagai 980 hewan, dan yang ditemukan dari PMK mencapai 6.142.
Sementara area distribusi tertinggi adalah kasus Jombang PMK dengan 27 kasus, pendending dalam 13 kasus dan 12 kasus.
“Anggaran untuk tahun 2025 ditunjukkan oleh kerja sama antara pemerintah pusat, provinsi, distrik/kota untuk anggaran untuk kontrol di Jawa Timur,” kata Indih.
“Faktanya, epidemi harus memiliki vaksinasi terus menerus sampai kita bebas, tidak ada kasus,” katanya.
(FRD/KID)