Jakarta, CNN Indonesia –
Limbah Tahun Baru di DKI Jakarta adalah 132 ton. Jumlah ini lebih dari 130 ton di tahun sebelumnya.
“Setelah kami selesai, hanya 132 ton data limbah yang dikumpulkan, itu tumbuh sedikit tahun lalu,” kata kepala Badan Lingkungan Jakarta (DLH Jakarta) dalam sebuah pernyataan yang ditulis oleh Asep Kuswanto pada hari Rabu (1/1).
Selain itu, ASEP telah mengatakan bahwa bobot limbah lebih mudah 132 ton daripada ramalan DLH Jakarta, yang menurutnya limbah Tahun Baru baru akan mencapai 150 ton.
Menurut Tahun Baru 2025, Tahun Baru lebih mudah daripada ramalan awal, karena Jakarta tidak ditinggalkan pada Malam Tahun Baru kemarin (31/12).
“Karena jumlah orang tahun ini meningkat dan prediksi hujan, yang akan menambah bobot limbah, tetapi tidak ada hujan tadi malam,” jelasnya.
ASEP berterima kasih kepada warga Jakarta karena meyakinkan Malam Tahun Baru karena menawarkan wadah makanan dan minuman mereka.
Dia juga menghargai upaya warga yang membuang sampah di tempat yang disediakan oleh DLH Jakarta.
“Ini akan membuat proses pengolahan limbah lebih cepat,” katanya.
Produksi harian limbah jaket bervariasi dari 7000 hingga 8.000 ton. Jakarta dilemparkan ke tempat sampah di Bertar Gebang, Bekas. Tanah terbatas di Jakarti memaksa ibukota untuk tidak memiliki tanah untuk membuang atau mengolah puing -puingnya.
(MAb/sur)