![](https://fun-eastern.com/wp-content/uploads/2025/02/status-uji-kir-truk-kecelakaan-di-gt-ciawi-aktif-sampai-mei-2025_8b9a9fa-1024x577.jpg)
Jakarta, CNN Indonesia –
Kemasan air galon truk yang diduga gagal rem dan menjadi penyebab kecelakaan mematikan di gerbang tol Ciawi 2 pada hari Selasa (4/2) di malam hari, memiliki status tes reguler, alias uji KIR aktif.
Situasi dapat dilihat di mitra darat dan kondisi aktifnya dikonfirmasi oleh Kementerian Transportasi (Kemenhub).
“Berdasarkan data yang diperoleh dari mitra darat, truk dengan nomor polisi B 9235 PYW memiliki tes reguler, yang masih berlaku sampai 11 Mei 2025,” kata CEO dari Kementerian Transportasi Ahmad Yani pada hari Rabu (5/ 5/2).
Menurut pencarian mitra tanah berdasarkan label numerik, informasi lain yang muncul di truk, adalah merek Hino, jenis kendaraan dalam bentuk tangki terbuka, nomor uji Kir JKT2110588 dan tes dilakukan oleh Jakarta dalam cilinking.
Tes KIR adalah pengujian kendaraan yang dilakukan oleh Kementerian Transportasi untuk memastikan bahwa unit tersebut layak dan aman untuk digunakan di jalan raya. Jenis kendaraan yang diperlukan untuk pengujian KIR adalah mobil untuk transportasi penumpang, bus, dan transportasi kargo.
Tes KIR dilakukan setiap enam bulan, harus dilakukan dan dipromosikan sehingga kendaraan dapat bekerja di jalan.
Namun demikian, lulus tes KIR tidak selalu memastikan bahwa kecelakaan itu tidak terjadi. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan di jalan, seperti modifikasi pengemudi dan faktor dan kondisi di sekitarnya.
Ahmad mengatakan dia akan meminta manajemen truk galon, termasuk operator.
Polisi sebelumnya menjelaskan bahwa truk galon jatuh dari belakang beberapa kendaraan yang termasuk transaksi di gerbang tol. Tujuh kendaraan terlibat, yaitu satu truk tronton, lima minibus dan satu sedan. Truk dan dua minibus dilaporkan terbakar.
Delapan orang tewas dalam insiden ini, sementara 11 lainnya terluka. Polisi mencurigai rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem rem
(FEA)