Jaket, CNN Indonesia –
Kantor Afrika dan Nelayan (KPC) sedang menyelidiki pemain pagar laut misterius sejauh 30,16 mil di TeneMang Rigans, Banten.
Di tengah upaya NCC untuk membongkar pagar bambu setinggi 6 kaki, penduduk Pentura tiba-tiba mengumumkan. Pantura People Network (JRP) mengklaim bahwa pagar laut adalah tindakan mereka.
Koordinator JRP, Sandy Martferja, mengatakan pagar itu dibangun oleh masyarakat setempat yang merupakan serikat pancing. Tujuannya adalah untuk melunakkan bencana tsunami dan kelelahan.
“Pagar laut yang terletak di pantai utara Otoritas Tangrang sengaja dibangun terlepas dari masyarakat.
Kedua, itu mencegah erosi, mencegah erosi lahan di daerah pesisir yang dapat merusak sistem dan pemukiman ekologis.
Namun, klaim JRP bertentangan dengan nelayan tepi laut lainnya. Laporan warga negara yang tidak menyenangkan juga merupakan titik awal pemerintah.
Nelayan Distrik Banten (DKP) Eli Susian mengatakan partainya dilaporkan pada 14 Agustus 2024.
Pembangunan pagar misterius laut Tangrang mencaplok wilayah pesisir 16 desa di 6 di bawah sekolah. Ada komunitas pesisir yang beroperasi hingga 3.888 orang dan 502 petani di negara itu.
“Saya terkejut, ‘Ada apa? Semua nelayan terkejut di sini. Ada apa?”,
Nelayan mengatakan pagar bambu dipasang oleh penduduk di luar desa menggunakan perahu nelayan. Instalasi dilakukan pada pukul 07.00 WIB hingga 12.00 WIB, rutin setiap hari.
KCC menyegel pagar laut pada hari Kamis (9/1). CEO Sumber Daya Angkatan Laut dan Pengawasan Nelayan (PSDKP) KPC Pupg Nocko Saxono menyebutkan tanda tangan ini dengan instruksi Presiden Fervovo Subunto, serta arahan langsung Menteri Laut dan nelayan dengan tepat Viyo Tango.
Tanda tangan dilakukan karena pengepungan maritim dicurigai tidak diizinkan dengan menyesuaikan kegiatan penggunaan air laut (NCPRL). Keberadaannya juga mengkhawatirkan para nelayan dalam menemukan ikan.
“Kami mewawancarai beberapa nelayan dan mengganggu mereka. Kami memeriksa pagar di NCC bukan PCPRL, jadi tidak ada lisensi. Secara resmi ketika mereka menandatangani pagar laut.
“Pada titik ini, kami menghentikan kegiatan pengepungan ketika kami terus menyelidiki siapa yang bertanggung jawab atas kegiatan ini,” katanya.
(SKT/teman)