
Jakarta, CNN Indonesia –
Pada tanggal 2 Januari, Indonesia mengirim surat diplomatik ke Malaysia yang menuntut penjelasan berita tentang penangkapan warga negara Indonesia yang terkait dengan insiden penembakan di Tanjang, Senangor pada bulan Januari.
Direktur Perlindungan Warga Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Indonesia Judas Nograkh mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri Indonesia tidak mengetahui penangkapan Kementerian Luar Negeri Indonesia melalui kedutaan Indonesia melalui kedutaan Indonesia.
Julla mengatakan bahwa kedutaan Indonesia di Kuala -lamper tahu berita tentang penangkapan warga negara Indonesia dari polisi Malaysia.
“Sampai sekarang, Kedutaan Besar Indonesia di Qualalampur belum menerima konsultan penangkapan. Pernyataan oleh jurnalis pada hari Senin (3/2).
Atas dasar pernyataan polisi Malaysia, Yudas menyatakan bahwa pengacara negara tetangga menangkap seorang warga negara Indonesia pada 1 Februari.
Dia mengatakan bahwa warga negara Indonesia memasuki Malaysia dengan visa wisata dan menangkap polisi negara tetangga untuk membantu dalam penyelidikan.
Sebelumnya, lima warga Indonesia menjadi korban penembakan dengan peralatan APM pada 24 Januari 2025 pada 24 Januari 2025 di waktu setempat, Tanjang Ru Water, Senangore Malaysia.
Satu orang terbunuh, dan empat terluka akibat insiden itu. Penembakan itu dilakukan setelah penumpang kapal bernama pertempuran. Tetapi ini ditolak oleh pemerintah, dan pejabat Hampdi Malaysia menggunakan kekuatan yang berlebihan.
Pelaporan surat Melayu, polisi senior menangkap warga negara Indonesia (WNI) terkait dengan kasus penembakan.
Kepala Senangora Dattan Khussain Omar Khan mengkonfirmasi media setempat di Metro Daily, bahwa tersangka adalah orang dari usia 35. Dia ditahan dari waktu setempat pada hari Sabtu (1/3).
“Tersangka memasuki Malaysia sebagai turis, dan kami menangkapnya untuk membantunya dalam penyelidikan. File investigasi hampir selesai dan dapat ditransfer ke wakil, pengacara eksekutif minggu depan minggu depan, ”kata Hussein. (RDS/BAC)