Jakarta, CNN Indonesia –
Kementerian Agama (Kemenag) mengurangi biaya penyelenggara haji (BPIH) 2025 menjadi Rp 89,66 juta. Kementerian Agama pada awalnya menyarankan BPIH RP.
“Dalam angka itu, kami menyebutkan bahwa BPIH, yang kami tunjukkan saat ini, adalah Rp. 89.666.469.26,” kata Direktur Jenderal Haji dan Umrah Hilman Latief pada pertemuan dengan House of Representative VIII, pada hari Senin (6/ 1).
Dampak runtuhnya proposal BPIH, jumlah anggaran yang dibebankan dengan para peziarah di haji 2025 atau bipih juga telah dikurangi.
Jumlah GIP atau anggaran yang dibebankan dengan peregrines dalam perjalanan 2025 disarankan sebagai RP. Rp55 juta ini telah turun sepuluh juta dari proposal RP65,3 juta sebelumnya.
Sementara itu, nilai manfaat yang dihuni oleh Kementerian Agama adalah Rp 34.073.267.69 atau sekitar 38 persen dari total BPIH.
Di masa lalu, Menteri Agama Nasaruddin Umar telah menyarankan biaya haji 2025, dibawa oleh para peziarah Rp 65.372.779.49. Angka itu sekitar RP.
Angka ini muncul dari biaya yang diusulkan dari organizer haji (BPIH) 2025 senilai RP 93.389.684.99 menurunkan jumlah manfaat yang diterima dari 2025 peziarah yang ditawarkan pada Rp 28.016.905.5 atau 30 persen dari total BPIH.
“Selama tahun 1446 Hijri dan 2025 selama waktu ini, pemerintah menyarankan rata -rata BPIH dengan Pilgrim Rp93.399.694.90,” kata Nasaruddin pada pertemuan kerja parlemen bersama di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (30/12).
Nasaruddin mengatakan nilai proposal didasarkan pada perubahan dalam perkiraan dolar AS dan Rupia rupia rupia. (MBA/GIL)