![](https://fun-eastern.com/wp-content/uploads/2025/02/ukraina-sebut-pasukan-korea-utara-mundur-dari-garis-depan_d1ac158-1024x576.jpg)
Jakarta, CNN Indonesia –
Seorang perwira militer Ukraina mengatakan bahwa pada hari Jumat, 31/1, pasukan Korea Utara tidak terlihat di wilayah Kursk di wilayah Rusia selama beberapa minggu. Dia curiga bahwa pasukan mengundurkan diri karena Suda memiliki banyak korban.
“Keberadaan pasukan DVRK belum diamati selama sekitar tiga minggu dan dapat mengundurkan diri setelah kehilangan besar,” Ukraina -kasterri Operasi Khusus, Kolonel Oleksandr Kinderranko CNN. Katanya.
Menurut Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak, interpretasi ini mengejar laporan di mana beberapa unit Korea Utara ditarik dari depan.
Menurut pejabat Ukraina dan laporan intelijen Barat, sekitar 12.000 tentara Korea Utara dikirim ke Rusia, mengatakan bahwa sekitar 4.000 tentara tewas atau terluka.
Pasukan Korea Utara digunakan di Kursk untuk mengecualikan serangan Ukraina di wilayah perbatasan selatan Rusia setidaknya pada bulan November.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Swiss dalam pidatonya di Davos, “Kami masih di wilayah Katakan … pasukan Rusia tidak cukup kuat untuk keluar,” katanya.
Zelensky menemukan bahwa ada 60.000 tentara Rusia dan 12.000 karyawan Korea Utara di lapangan. Dia juga mengatakan bahwa sepertiga dari pasukan Korea Utara terbunuh.
CNN sebelumnya melaporkan taktik brutal dan hampir melakukan bunuh diri dari tentara Korea Utara, yang telah menulis granat dalam beberapa kasus dan ditangkap oleh pasukan Ukraina dan menulis di medan perang di medan perang.
Komandan Resimen Operasi Khusus ke -6, yang tidak ingin berbicara tentang nama alasan keamanan, mengatakan bahwa meskipun Tentara Korea Utara CNN, meskipun “semua orang muda, berpendidikan dan prajurit keras”, mereka tidak menghadapi pesawat Wirawak dalam pertempuran sebelumnya .
Ukraina baru -baru ini membuat kemajuan di Kursk di Kursk pada 26 Januari.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasukan Rusia mengambil kembali desa Nikolayevo Daryino di wilayah kitage di perbatasan Ukraina Rusia.
Baik Moskow dan Pyongyang tidak secara resmi mengakui keberadaan pasukan Korea Utara di Rusia.
Tahun lalu, beberapa bulan sebelum penempatan pasukan Korea Utara ke Rusia, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani perjanjian pertahanan yang penting, dan partai lain berjanji untuk menggunakan semua peluang untuk dukungan militer segera.
Pakta ini adalah perjanjian terpenting yang telah ditandatangani oleh Rusia dan Korea Utara selama beberapa dekade, dan pada tahun 1961 itu dipandang sebagai semacam kebangkitan janji pertahanan dengan periode Perang Dingin.
(Fea/fea)