
Jakarta, CNN Indonesia –
Presiden Asosiasi Memancing Indonesia di pulau -pulau Riau (Hens Kepri) pergi pada pertemuan Penjaga Pantai Singapura, yang didakwa dengan ancaman bagi para nelayan di belakang Padang dalam memancing di perairan Nipah. Mereka juga meminta untuk menjelaskan pemerintah Singapura.
“Ini bisa menjadi nelayan yang melanggar daerah perbatasan, tetapi cara dan sikap Penjaga Pantai Singapura sangat panas dari HSNI,” distrik ini dikutip dari Antary pada hari Jumat (27 Desember).
Sebagai bentuk protes, HSNI Kepri berencana untuk bertindak di Konsulat Singapura di Batam.
“Karena apa yang terjadi mengancam keselamatan kehidupan memancing, tergantung pada apa yang kita lihat dalam video. Besok (Jumat) di Batam kami akan melawan Konsulat Singapura, ”katanya.
Tidak hanya ayam -ayam Kepri mengirim mitra ke HSNI DPP, yang akan ditransfer ke Kementerian Luar Negeri (Kemenl).
Distrik berharap bahwa Patroli Pantai akan memenuhi tugasnya jika para nelayan memecahkan daerah perbatasan.
Secara khusus, Badan Manajemen Perbatasan RIAU (Kepulauan Riau BP2D) bekerja sama dengan konsulat umum di Singapura (Konjen) yang terkait dengan insiden Padang di belakang Batam, yang sulit ditangani. Laut).
Kepulauan BP2D Riau masih menunggu untuk diklarifikasi dari konsulat umum Singapura.
“Segera setelah saya menerima informasi ini, saya segera berkoordinasi dengan konsulat umum di Singapura di Batam dan melanjutkan kepala pemerintah di Singapura,” kata bos BP2D Kepri Doli Boniar di Batam.
Doli menjelaskan bahwa BP2D Kepri meminta otoritas Singapura tentang apa yang menyebabkan polisi angkatan laut Singapura memaksa nelayan yang berhubungan dengan kapal dan nelayan jatuh ke laut.
Kepulauan RIAU BP2D juga berkoordinasi dengan layanan maritim dan laut (DKP) untuk memastikan situasi nelayan dan menentukan apakah nelayan tradisional tersedia.
“Kami berkoordinasi dengan DKP, mereka juga bertanya kepada HSNI Kepri. Pandangannya adalah jika kami melakukan bagaimana para nelayan kami bertahan, jangan biarkan kecelakaan atau apa pun,” katanya.
Menurut tambang, Jenderal Konsulat Singapura terus mengklarifikasi pulau -pulau RIAU BP2D untuk terus mendapatkan informasi tentang acara nyata.
Doli mengatakan informasi yang diperoleh, insiden itu terjadi di perairan pulau Nipah, wilayah Indonesia yang berbatasan dengan wilayah strategis Singapura.
Dia curiga bahwa Penjaga Pantai Singapura telah melakukan ini untuk melindungi area penting di negara mereka, tetapi tindakan itu tersebar dengan cara ini, yang merupakan keselamatan nelayan Indonesia yang dicurigai sebagai nelayan.
“Jika kita menemukan bahwa nelayan adalah nelayan tradisional yang berburu, mengenakan kapal cepat, tetapi kita masih mencari DKP, apakah mereka nelayan tradisional atau tidak,” katanya.
Mereka sebelumnya melaporkan bahwa nelayan Padang diburu di perairan Pulau Nipah, yang tidak nyaman pada hari Selasa, pada hari Selasa, pada bulan Desember.
Berita itu populer melalui video media sosial. Ketika kita melihat bahwa Patroli Polisi Angkatan Laut Singapura mencurigai dari para nelayan yang menakutkan berburu dengan menyebabkan ombak bahwa kapal penangkap ikan itu jatuh.
Nelayan itu dilemparkan ke laut karena dampak ombak yang diciptakan oleh kapal patroli Singapura. (Tim/TSA)