
Jakarta, CNN Indonesia –
Iran meluncurkan serangkaian latihan besar untuk menunjukkan pertahanannya antara Israel dan ancaman AS.
Sekretaris Pertahanan Iran, Aziz Nasrzada, mengatakan kedua negara mengindikasikan bahaya setelah intervensi oleh Suriah dan Yaman.
“Kami akan menentang masalah ini,” kata Nasrzadeh pada pertemuan dengan komandan peringkat tinggi untuk mengenang pembunuhan Revolusi Islam pertama (IRGC), Riz Mossosvi, yang meninggal sejak awal. Perang di Gaza.
Nasirzada, yang diluncurkan Al Jazeera, menuduh Nasirzada dan Israel mengirim tanda -tanda setelah konflik di Suriah dan Yaman, Iran akan menjadi target berikutnya.
“Mereka bermaksud menghilangkan gelombang serangan yang siap mengurangi kepemimpinan negara kita,” katanya.
Mengikuti permintaan Israel Oktober lalu, pernyataan itu keluar bahwa mereka telah berhasil menghapuskan sistem pertahanan rudal Iran. Serangan itu dilakukan dengan udara, yang dikonfirmasi sebagai serangan Israel pertama terhadap gawang Iran.
Menanggapi peningkatan ini, Iran memutuskan untuk memulai pelatihan militer besar -besaran yang dimulai hari ini. Menurut Nasr Zadia, tujuan dari latihan ini adalah untuk menunjukkan bahwa pasukan pertahanan Iran telah meningkat dan dapat mencegah berbagai risiko.
Menteri Pertahanan juga menekankan bahwa latihan ini adalah pesan yang jelas bagi musuh -musuh Iran bahwa negara itu tidak akan mengundurkan diri dari kedaulatannya meskipun menghadapi tekanan besar dari luar.
Ketegangan di Timur Tengah meningkat dengan Israel dan Amerika Serikat dalam berbagai konflik. Seiring dengan intervensi militer di Suriah, partisipasi Yaman memiliki ketidakstabilan lebih lanjut, yang merupakan perhatian utama Iran.
Iran juga menyoroti program nuklirnya dan dukungannya untuk kelompok -kelompok di wilayah tersebut, yang seringkali merupakan salah satu alasan untuk meluncurkan aksi militer untuk Israel dan Amerika Serikat.
Dengan melakukan latihan besar -besaran ini, Iran tidak hanya mencoba mempersiapkan pertahanan, tetapi mereka juga mengirim pesan -pesan politik yang mereka rela menghadapi semua ancaman mereka.
(TST/RDS)