![](https://fun-eastern.com/wp-content/uploads/2025/02/menteri-pendidikan-beri-sinyal-un-akan-digelar-lagi-tahun-2026_2a5399c-1024x577.jpg)
Jakarta, CNN Indonesia –
Abdul Muti, Menteri Pendidikan (Penunjukan), Primer dan Prof. Sekunder, tanda -tanda bahwa Ujian Nasional (PBB) akan diadakan untuk siswa di sekolah tahun 2025/2026.
Pearls menjelaskan bahwa konsep dan proyek PBB benar -benar siap, tetapi pemerintah sedang menunggu PBB bertahan lagi.
“Ujian Nasional benar dalam konsep ini, tetapi kami belum mengadakan ini tahun 2025. Tuhan ICH sudah siap, jadi telah memasuki tahun ajaran berikutnya, apa yang akan menjadi rencananya, kami akan menerbitkannya nanti,” Bidang Manusia dan Pengembangan Budaya dan Budaya (PMK Kemenko), Jakarta, Senin (12/30) di Kantor Koordinasi Kementerian.
Implementasi yang belum direncanakan belum ditentukan. Dia mengatakan kemungkinan jenis baru PBB digunakan selama sekolah 2025/2026.
“Pada tahun ajaran 2025/2026, tetapi bentuk seperti apa yang akan mencapai lebih banyak publikasi,” katanya.
Mutiara menjelaskan bahwa PBB sebenarnya penting untuk memetakan kualitas siswa. Dia mengatakan kepada saya bahwa komite penerimaan siswa yang baru membutuhkan informasi terkait dengan kemampuan pribadi para siswa yang ingin melanjutkan dengan perguruan tinggi.
“Sejauh ini, dengan sistem saat ini, model, sehingga kemampuannya dicontohkan, jadi kami akan mengelolanya alih -alih mengelolanya,” katanya.
Sebelumnya, Serikat Guru Indonesia (PGRI) mendukung rencana pemerintah untuk melakukan inspeksi nasional untuk siswa.
Kebijakan PBB dihapuskan di era Makarim Nadem, yang berfungsi sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dia adalah Menteri Pendidikan dan Budaya No. 1 No. Pendidikan dan Budaya 1 dari Circular 2021 (SE) untuk pemberantasan ujian dan ujian nasional dan implementasi ujian sekolah selama pengiriman darurat Kovid – 19.
Pada saat itu Nadem berpendapat bahwa objek PBB begitu penuh. Menurut mereka, itu lebih fokus pada pengajaran dan menghafal pembelajaran daripada pengembangan kemampuan siswa. Nadem menggantikannya dengan penilaian nasional.
(RZR/TSA)