![](https://fun-eastern.com/wp-content/uploads/2025/02/pakar-ungkap-kejanggalan-ancaman-ransomware-bca_91092a2-1024x577.jpg)
Jakarta, CNN Indonesia –
Gagasan dan permainan sebagai entitas yang menarik, adalah Fahmi, curiga terhadap ancaman Lansomner dari ancaman Lansomner.
Alasannya adalah peringatan yang dikirim oleh X, ada Wiltok #rmandrewebca dan ditetapkan oleh akun yang dapat diandalkan akan menjadi bot.
“Jika peretas diyakini menemukan ransomware, Anda tidak perlu membuat posting dan bot. Bot got biasanya bukan hacker-day (6/2).
Segera diberikan informasi tentang akun yang membayangkan untuk memperkaya anytag #ransdwarech di tweet Bjorsa. Menurutnya, ada lima akun yang paling terbiasa mengangkat tagar.
Sebagian besar akun ini hanya satu atau dua angka. Selain itu, sebagian besar akun dibuat antara 2023 dan 2025.
“Jumlah total 112 digunakan untuk mengangkat tagar. Dan sebanyak 70 persen dari tag kecil kurang dari 100,” jelas Amail.
Sebelumnya, BJBAD memberikan peringatan kepada BCA dan BSI untuk mempersiapkan pengalaman.
Ini dialihkan oleh Bjorra pada tweet di x Rabu (5/2). Dalam tweetnya, BCCRAA mengungkapkan bahwa akan ada kejutan bagi bank di Indonesia.
“Kejutan untuk bank di Indonesia, apakah dia tidak menanggapi ini, BCA akan mengalami akun mipasing [” pelamar, “Bekra Tworked.
“Bank BSI dan BCA didorong oleh kelompok ransomware, dan mengira mereka akan dua kali ada semua bank di Indonesia, tetapi saya tahu itu diketahui,” kata, “pergi.
Dalam seri lain, klaim nirkabel untuk menggambarkan apakah ada serangkaian serangan terbaru ini di pisau cukur yang keras -keras tidak valdi atau lembaga di Indonesia.
“Mengikat kami akan selalu mengingat Anda jika negara Anda seharusnya oleh kelompok jarak jauh, dan mereka juga mengeluh kepada bank keamanan,” kata.
Heha F. Harhn, perusahaan komunikasi EVP dan tanggung jawab sosial BCA, mengatakan bahwa tidak ada data boneka cupup sampai hari ini.
“Dalam penyesalan dengan informasi di media sosial yang menyatakan menghancurkan data pelanggan BCA yang didistribusikan BCA, informasi yang tidak benar,” kata dalam pernyataan resminya.
(DMI / DMI)