![](https://fun-eastern.com/wp-content/uploads/2025/02/ahy-soal-100-hari-prabowo-too-early-to-tell_3770d9f-1024x577.jpg)
Jakarta, CNN Indonesia –
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Menteri Infrastruktur dan Regulasi memperkirakan bahwa 100 hari Prabianto pemerintah tidak dapat menggambarkan masa depan Indonesia dalam lima tahun ke depan.
Ahy mengatakan bahwa Prabowo akan membutuhkan total 1.826 hari atau lima tahun 20 Oktober 2024 – Oktober 2029. Menurutnya, masih terlalu dini untuk menyimpulkan 100 hari untuk menentukan kegagalan atau keberhasilan pemerintah.
“100 hari dapat dikatakan bahwa kita tidak dapat sepenuhnya memotret masa depan Indonesia di masa depan. 100 hari tahun 1826 saya telah jatuh dari Oktober 2024 2029”, Ahy mengatakan dalam percakapan kabinet 100 hari dalam percakapan di Sudirman, Selatan Jakarta, Jumat (1 // 31).
“Itu berarti mengatakan terlalu dini, terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa itu adalah keberhasilan atau kegagalan,” tambahnya.
Namun, Ahy mengklaim bersyukur bahwa pemerintah Prabow memiliki jawaban besar untuk pemerintah Prabow. Ahy mengacu pada hasil penelitian, yang mencatat pemahaman tinggi dari warga pemerintah yang baru.
“Itulah sebabnya, tentu saja, itu tidak mandiri, tetapi juga dengan memukul diri sendiri sehingga kita berdua dapat mempertahankan kepercayaan publik,” katanya.
Ketua Partai Demokrat juga menemukan arah Prabow dalam pengembangan infrastruktur selama lima tahun ke depan. Menurut Ahy, Prabowo paling sering ingin mengembangkan pengembangan infrastruktur secara langsung untuk orang -orang.
Dia juga percaya bahwa Proyek Strategis Nasional (PSN) masih harus dievaluasi untuk menyesuaikan situasi. Pemerintah, khususnya, ingin total 280 PSN ditempatkan di lintasan.
“Apakah itu di trek, apakah itu tepat, apakah itu sejalan dengan tujuan asli dan kemajuannya baik atau ada hal -hal yang perlu dievaluasi,” kata Ahy.
Pada saat yang sama, Herman Khaero, anggota DPR dari fraksi Partai Demokrat, sepakat bahwa 100 hari kerja pemerintah tidak bisa menjadi tindakan. Namun, menurutnya, program kerja 100 hari harus dievaluasi untuk meningkatkan perencanaan di masa depan.
“Saya pikir itu bagus, jangan membangun bendungan, tapi itu bukan ladang padi yang cerdas pada saat itu. Bendungan itu memiliki penyiraman primer, tidak ada sekunder, tidak ada teras,” pahlawan, julukan, namanya , namanya, berkata. (Thr/isn)