
Jakarta, CNN Indonesia
Deputi Badan Makanan Nasional (Baaanas) (Baaanas) Gunas Gudi Ketwa mengatakan bahwa makanan Indonesia tidak berdasar.
Menurutnya, target produksi padi dan konsumsi pada tahun 2025. Menurut Astawa, jumlahnya menunjukkan bahwa hampir bagian dari kurangnya swasembada Indonesia.
“Jika 2025 sekitar $ 32 juta ton, kami telah meniru diri kami sendiri,” katanya, Senin, Senin, Cina (3/12).
Cadangan awal beras mencapai 824 ton sebesar 8,1 juta ton. Pada saat yang sama, 32,3 juta ton dapat mencapai produksi beras tahun ini.
Oleh karena itu, ada 41 juta ton beras di Indonesia di Indonesia. Konsumsi beras untuk 2025 diperkirakan 31 juta ton.
“Kita tidak bahagia, kita harus disembunyikan, tetapi kita tidak boleh mengimpor, tetapi kita tidak boleh dalam impor. Kita harus menjamin hampir tiga bulan.”
Pada saat itu, Ataeva juga mengatakan bahwa impor impor impor impor impor juga dapat menangguhkan impor untuk ditangguhkan. Beberapa di antaranya jagung, bawang, bawang, cabai dingin, minyak goreng, telur ayam murni.
“Mungkin dua tahun ke depan atau tahun depan, kamu bisa menyebarkan daging sapi. Kita harus ditemukan sendiri.”
Sebelumnya, makanan secara independen dari presiden adalah salah satu tujuan presiden Presiden Zeveni. Dia percaya bahwa Indonesia harus mandiri karena kondisi ketidakpastian global.
Pertama, pada tahun 2028, target yang ditargetkan ditargetkan pada makanan. Namun, tahun ini dia mengatakan dia bisa bersyukur diri.
“Saya berterima kasih kepada para menteri ini. Kami tidak akan lagi mengimpor beras.
(DHF / AGT)