Jakarta, CNN Indonesia –
Profesor Fauzan, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Vammendictec) mengatakan partainya belum membahas hibah izin bisnis pertambangan di universitas di Indonesia.
“Secara resmi, kementerian internal tidak pernah membicarakannya.
Fauzan menjelaskan bahwa sehubungan dengan revisi undang -undang tentang mineral dan sudut (akun Minerb), pertama -tama membutuhkan studi yang komprehensif.
“Jika ada studi yang komprehensif, ada pernyataan,” kata Fouzan.
Namun, Fouzan mengkonfirmasi bahwa Kementerian Kemewahan dipelajari sehubungan dengan dampak potensial dari hibah VIUP untuk organisasi tersier.
Penting untuk menilai kesiapan kampus dalam mempertahankan izin bisnis pertambangan.
Fouzan mengingatkan bahwa istilah “kapasitas” jelas dipahami dengan jelas dalam kaitannya dengan kemampuan universitas untuk mempertahankan WIUP.
“Definisi kapasitas ini harus diterjemahkan. Jika kapasitas bermaksud independen, jika investasi independen, investasi tidak kecil, tidak hanya ekonomi, tetapi juga aturannya,” katanya.
Di masa lalu, DPR (DPPR) mengusulkan agar universitas dapat menerima izin bisnis pertambangan (WIUP).
Proposal tersebut dalam rancangan revisi undang -undang tentang mineral dan perburuan (Bill Minerba), yaitu 23 Januari 2025. Disahkan sebagai akun proposal DPR.
Ada banyak proposal penting dari total 9 poin dari audit yang diusulkan dari anggota baru yang dinyatakan dalam DPR Balega dan sebuah artikel baru yang tercantum dalam naskah akademik.
Beberapa dari mereka; Baleg DPR mengusulkan bahwa area izin bisnis mineral mineral logam (WIUP) dapat diberikan kepada masing -masing lembaga untuk perusahaan dan koperasi. Ketentuan ini diberikan dalam proposal Pasal 51.
Dalam artikel terakhir, Pasal 51A diusulkan untuk janji pertambangan, pendidikan tinggi juga dapat diberikan sesuai dengan prioritas.
Wakil Presiden DPR Balega Ahmed Doli Karnia mengatakan bahwa proposal tersebut bertujuan untuk meningkatkan manfaat pendidikan tinggi. Kampus ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
“Kami memahami bahwa di masa depan universitas kami harus menjadi PT berkualitas yang akan meningkatkan kualitas,” kata pertemuan Senin pada hari Senin (1/20).
(Antara / Mick)