Jakarta, CNN Indonesia –
Laksamana Muhammad Ali, Kepala Angkatan Laut (KSAL), mengatakan bahwa ia mempelajari kebutuhan maskapai penerbangan untuk memperkuat Angkatan Laut. Menurut ALI, perusahaan penerbangan diperlukan untuk operasi militer selain War (CHSP).
“Pesawat itu masih dalam penelitian, tetapi tampaknya kita membutuhkan pesawat yang mendukung SEP,” kata Ali di garis samping untuk Angkatan Laut di Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (6/2).
Pada saat itu, Ali mengungkapkan banyak alat paling penting dalam sistem senjata (peralatan pertahanan) yang akan memperkuat Angkatan Laut dalam beberapa tahun ke depan.
Dari dua jenis kapal patroli ini/policivallenete d’ltura (PPA) yang diproduksi di Italia. Kedua kapal ini bernama Kri Brawiya-320 dan Kri Prabu Siliwangi-321.
“Kemarin di Italia kami mendapat dua PPA, dua dari mereka, meskipun itu OPV, tapi itu adalah kelas fregat,” katanya
Ali mengatakan bahwa pada waktu itu dua kapal fregat merah dan putih dibangun di negara itu. “Lalu ada dua fregat ringan dari Lampung, yang kami perkenalkan. Lalu ada beberapa KCR (perahu cepat -Isile) dari Türkiye, “katanya.
Ali juga menyebutkan bahwa Indonesia memiliki delapan pilihan, dan julukan itu adalah titik sempit yang harus dipertahankan. Dia mengatakan bahwa Angkatan Laut membutuhkan kerja sama dengan kementerian/lembaga terkait lainnya.
“Jadi apa yang hilang di Angkatan Laut akan dikombinasikan dengan kementerian/lembaga, yang juga memiliki sensor dan pengawasan, posisi pengawasan di kutub tersedak,” katanya. (Yoa/TSA)